GIANYAR, Balifactualnews.com – Lebih dari 10.000 ekor babi dikonsumsi di Gianyar saat hari Raya Galungan. Sedangkan sebanyak 3.241 ekor babi terpotong di tiga kecamatan di Gianyar. Secara umun, babi potong tersebut sehat dan layak konsumsi. Namun masih didapati ada warga yang konsumsi daging mentah, seperti lawar plek yang berbahaya bagi kesehatan.
Dari penjelasan Kepala UPT Keswan 2 Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Nyoman Arya Darma, Senin (4/3) untuk Kecamatan Blahbatuh babi yang terpotong sebanyak 1.067 ekor, Kecamatan Gianyar sebanyak 1.048 ekor dan Kecat Sukawati sebanyak 1.126 ekor. Dijelaskan Arya Darma dari pantauan sebelum pemotongan kondisi babi semua dalam keadaan sehat dan layak konsumsi. Hanya saja, saat penampahan Galungan masih ditemukan warga yang mengkonsumsi daging mentah dengan olahan lawar plek. “Sekalipun dagingnya sehat dan layak konsumsi, namun konsumsi daging mentah berbahaya bagi tubuh,” jelas Arya Darma.
Hanya saja masih didapati olahan daging yang belum matang sudah dikonsumsi. Hal ini seperti daging yang direbus atau digoreng hanya sekitar 5 menit. “Digoreng atau direbus 5 menit atau belum matang benar, sama dengan masih mentah. Harapan kami dari kesehatan hewan, konsumsi daging yang sudah matang, sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan,” harapnya.
Dari sekitar 3.241 ekor yang terpotong di tiga kecamatan, pasokan babi di Gianyar didatangkan dari Kabupaten Badung dan Bangli. Dikatakan, sirkulasi dan distribusi babi hidup di Gianyar berputar antar kabupaten. “Kalau secara kebutuhan, produksi babi di Gianyar mencukupi, namun penjualan dilakukan berputar,” ujarnya. Untuk Kecamatan Sukawati ada daging yang dipasok dari Badung dan Kecamatan Gianyar ada yang dipasok dari Bangli. Namun produksi ternak di Payangan ada juga yang dijual ke Denpasar atau Badung. “Peternak sudah memiliki pangsa pasar tersendiri,” jelasnya.
Jumlah ternak babi di Gianyar sebanyak 90.000 ekor dan lebih dari 25% terpotong saat Galungan. Sedangkan di Hari Raya Nyepi diperkirakan jumlah babi yang terpotong sekitar 10% dari populaai atau sekitar 10.000an ekor. (gsp/bfn)