Aktivitas Pelabuhan Ditutup, Pelaku Pariwisata Amed Demo DPRD Karangasem

aktivitas-pelabuhan-ditutup-pelaku-pariwisata-amed-demo-dprd-karangasem
Pelaku Pariwisata Amed menyampaikan aspirasi ke DPRD Karangasem terkait ditutpnya aktivitas penyeberangan Pelabuhan Amed
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Puluhan pelaku pariwisata Amed, Desa Purwakert,  Kecamatan Abang,  nglurug  ke Kantor DPRD Karangasem, Selasa 14/3/2023). Kedatangan  mereka  akibat ditutupnya aktivitas Pelabuhan Amed, oleh Kementerian Perhubungan.

Di koordinir I Wayan Sentuni (Penasehat Asociacion Tourism Amed), pelaku pariwisata yang datang menyampaikan aspirasi berkaitan penutupan aktivitas Pelabuhan Amed tersebut, diterima Ketua Komisi III DPRD Karangasem I Wayan Sunarta dan anggota Dewan Dapil Abang, I Ketut Suardana. Sedangkan dari Perhubungan Karangasem dihadiri Kabid Angkutan Ni Nyoman Sukerti

Dihadapan para wakil rakyat itu, pelaku pariwisata Amed mendesak agar aktivitas Pelabuhan Amed dibuka kembali, karena sangat berdampak  terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

“Sebelum  bongkar muat angkutan penyeberangan Amed-Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan ditutup masyarakat sangat terbantu. Kami berharap aktivitas Pelabuhan Amed bisa dibuka kembali,” ungkap Sentuni.

Senada dengan Sentuni, Ni Ketut Januari, Pengurus Amed Asociacion Tourism, mengatakan, sebelum menemui para wakilnya di DPRD, pihaknya sudah bersurat surat kepada bupati atau Dishub Karangasem. Intinya surat yang dilayangkan itu mendesak pemerintah daerah bisa membuka kembali kembali aktivitas penyeberangan Pelabuhan Amed.

“Kami  sudah sempat melakukan negosiasi dengan KSOP Padangbai, tapi jawabnya tetap ditutup karena  ada instruksi Kemenhub. Bahkan kami diminta mengurus izin khusus berkaitan pembukaan aktivitas Pelabuhan Amed ini,” imbuh Wayan Lambih, pemilik usaha Freebird itu.

Sementara itu, anggota PHRI Karangasem, I Made Audi menambahkan siklus perkembangan pariwisata Amed sejalan dengan Gili Trawangan yang diawali penyebrangan dilakukan oleh nelayan yang perjalannya pagi-pagi buta.  “ Kami berharap aktivitas pelabuhan dibuka, karena penyebrangan pariwisata amed sangat membantu  mempromosikan wisata Amed dan sangat menjual,” katanya.

Pertanyaan yang dilontarkan Januari dan pelaku pariwisata Amed lainnya, langsung ditanggapi Ni Nyoman Sukerti. Dikatakan Instruksi Kementerian Perhubungan IM 1 Tahun 2023, tentang penertiban aktivitas Pelabuhan Amed  bertujuan agar Perhubungan Provinsi Bali segera membangun Dermaga.  “Jadi untuk membuka aktivitas penyerangan Pelabuhan Amed bukan kewenangan kami di daerah,” tegasnya.

Ketua Komisi III, I Wayan Sunarta, menyimpulkan, bahwa benang merah ditutupnya aktivitas Pelabuhan Amed, bukan berasal dari Pemerintah Daerah, namun disebabkan karena  adanya surat instruksi  dari Kementerian Perhubungan. “Kami akan berusaha untuk menjembatani aspirasi pelaku pariwisata Amed, khususnya yang bergerak pada jasa transportasi laut. Mudah-mudahan segera bisa mendapatkan solusi,” pungkas Sunarta. (tio/bfn)