Angkat Dulangan Mepeed, Desa Adat Seraya Kembali Gelar Festival

angkat-dulangan-mepeed-desa-adat-seraya-kembali-gelar-festival
Selain Gebug Ende sebagai maskot, Seraya Culture Fest 2023, juga mengangkat tradisi Dulangan Mepeed, Tradisi ini sudah ditampilkan saat Usaba Puseh,Desa Adat Seraya, 28 Sptember 2023 lalu. (foto: Ketut Bali/Komunitas Fotografer Karangasem)
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com–Desa Adat Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem kembali menggelar festival budaya. Kegiatan bertajuk “Seraya Culture Fest 2023”, selain sebagai upaya pelestarian tradisi, juga untuk mempromosikan pariwisata yang ada di desa tersebut.

Bendesa Adat Seraya I Made Salin, kepada wartawan, Minggu (1/10), mengatakan,  Seraya Culture Fest 2023, tetap mengedepankan  tradisi Gebug Ende sebagai maskot.  Kendati demikian, gelaran festival kali kedua ini juga mengangkat tradisi lainnya, salah satunya Dulangan (Banten persembahan mirip banten pajegan atau gebogan, namun sarananya seperti didominasi jajanan goreng khas Desa Adat Seraya).

“Kegiatan ini kembali kami laksanakan. Selain untuk mengembalikan eksistensi budaya di Desa Adat Seraya. Kegiatan ini juga  sebagai ajang promosi pariwisata, pengembangan ekonomi wisata,  serta UMKM,” ujar Salin.

Serara Culture Fest 2023, lanjut Salin, akan dilaksanakan mulai  6-8 Oktober  di dipusatkan di Lapangan Ki Kopang. Sebagai maskor,  Gebug Ende juga ditampilkan, namun bersifat tradisi dan tidak sakral.

“Gebug Ende yang disakralkan akan dilaksanakan pada 3-5 Oktober  di Pura Bale Agung pukul 16.00,” terangnya.

Ketua Panitia Seraya Culture Fest, I Wayan Supartama menjelaskan,  festival Seraya, sejatinya sudah dilaksanakan sejak tahun 2014 di GOR Teraya. Tahun 2022 pusat pelaksanaan festival di Geser ke lapangan Ki Kopang.

“Astungkara dengan segala keterbatasan, pelaksanaan festival  tahun lalu berjalan dengan baik.  Kekurangan pelaksanaan tahun lalu kami maksimalkan dalam festival tahun ini,” kata Supartama.

Supartama menjelaskan, cakupan festival tahun ini jauh lebih luas dari tahun sebelumnya. “Ya, kalau tahun lebih lebih fokus pada Gebug Ende, UMKM, dan hiburan. Tapi festival tahun ini  kami mengangkat tradisi yang masih terpendam, salah satu Dulangan Mepeed,”ungkapnya.

Tradisi Dulangan Mepeed (mirip banten gebogan) sudah dilaksanakan tanggal 28 September 2023  lalu, bersamaan Usaba di Pura Puseh, Desa setempat.

“Selama  jalannya festival, kami juga membuat lomba foto untuk umum. Hasil karya  foto terbaik dari teman-teman fotografer  akan dinilai oleh tim juri profesional. Sebagai desa yang masyarakatnya kebanyakan menjadi nelayan, kami juga menggelar lomba mancing  yang dilaksanakan di Pantai Bias Lantang pada 8 Oktober mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Disbudpar Karangasem, Ana Istiana sangat mengapresiasi  pelaksanaan festival Seraya tersebut. Menurutnya, festival yang berlangsung selama satu pekan itu  tidak saja sebagai ajang promosi pariwisata Karangasem, juga akan mampu membangkitkan usaha UMKM masyarakat. “Kami sangat mendukung kegiatan ini. Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut,”  tandasnya. (tio/bfn)