Bahas Persoalan Dunia Pariwisata, Bupati Gede Dana Hadiri Afternoon Tea Bersama BPC PHRI Karangasem

Bupati Karangasem I Gede Dana saat acara afetrnoon tea bersama PHRI Karangasem di Wapa Resort Tabola Sidemen, Senin(30/8/2021).

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Ada yang berbeda dalam acara afternoon tea  yang digelar secara rutin oleh BPC PHRI Karangasem pada Senin 30 Agustus 2021 kemarin. Dalam acara tersebut baru pertama kalinya diikuti Bupati Gede Dana yang dilaksanakan di Wapa Resort Tabola Sidemen, sebagai Resort Terbaik 2021 versi Trip Advisor.

Tak bisa dipungkiri, pariwisata selama ini adalah industry yang sangat berperan dalam peningkatan PAD Kabupaten Karangasem. Namun karena pandemic Covid-19, pendapatan para pelaku di sector pariwisata yang banyak menjaring tenaga kerja ini terpuruk. Namun pihak PHRI Karangasem terus melakukan terobosan-terobosan untuk pariwisata Karangasem yang lebih baik kedepannya.

Baca Juga : Peduli Ibu Hamil, Darmini Gelontorkan 500 Paket Makanan Tambahan

Untuk itu acara afternoon tea oleh PHRI ini sangatlah penting membahas persoalan pariwisata.  Selain dihadiri orang nomor satu di Karangasem, juga hadir Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika, Sekda I Ketut Sedana Merta, serta unsur pimpinan jajaran Forkopimda Karangasem.  Dengan mengedapkan protocol kesehatan peserta dibatasi. Juga dilaksanakan secara virtual diikuti oleh kalangan industry Pariwisata di Kabupaten Karangasem seperti industri jasa akomodasi hotel dan vila, restoran serta Daya Tarik Pariwisata, yang membahas berbagai hal dunia pariwisata.

Pandemi yang masih saja belum berakhir, benar-benar telah berdampak menurunnya pendapatan di I dustri pariwisata di Karangasem. Untuk itu para peserta memohon bantuan kepada Bupati Gede Dana untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi para pelaku pariwisata di Karangasem seperti pengurusan perpanjangan ijin yang sudah dan akan berakhir. Selain itu dampak PHK terhadap karyawan juga menjadi perhatian serius dalam acara tersebut.

Dikonfirmasi, Selasa 31 Agustus 2021, Ketua BPC PHRI Kabupaten Karangasem I Wayan Kariasa mengatakan, para pelaku pariwisata juga membahas terkait Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA). “Selain itu perlu adanya Perda Desa Wisata yang secara jelas mengatur kewajiban dan hak serta apa yang boleh apa yang tidak boleh dan lainnya, hal itu penting sehingga hak maupun kwajiban lebih jelas baik dari pemerintah, investor maupun masyarakat,” terang Kariasa.

Baca Juga : Kajari Karangasem Surati Bupati, Instruksikan APIP Audit Perumda Tirta Tohlangkir

Lebih jauh Kariasa menjelaskan terkait hal-hal yang menjadi pemikiran para pelaku Pariwisata di Karangasem diantaranya adalah, pemenuhan kebutuhan air bersih di sidemen untuk industri pariwisata juga untuk masyarakat sekitar. Juga disinggung mengenai crowded nya truk pembawa galian C seperti di daerah Sidemen dan Candidasa. Tak terkecuali masalah penanganan sampah. Dimana unsur kenyamana nadalah hal mutlak untuk para wisatawan yang berkunjung ke Karangasem.

“Kami juga mendorong pemerintah, bahwa perlu adanya perlindungan lahan-lahan produktif pertanian, jaminan para petani serta para investor yang masuk ke Karangasem itu juga meaqsa nyaman dan aman. Karena mereka berinvestasi  tentu akan berimbas terhadap pembangunan ekonomi,” imbuh Kariasa sembari menambahkan.

Sementara itu Bupati Karangasem saat dikonfirmasi, melalui Plt Kepala Dinas Pariwisata Karangasem I Made Suama menyampaikan, sangat mengapresiasi dan menyambut baik langkah-langkah yang diambil BPC PHRI Karangasem. Meski di tengah pandemic, terus melakukan terobosan serta ide untuk pariwisata Karangasem kedepannya.

“Pemerintah Kabupaten Karangasem menyambut baik gagasan-gagasan PHRI Karangasem, bisa saling mengisi untuk kepentingan bersama. Masukan-masukan para pelaku pariwisata sangat kami apresiasi sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil suatu kebijakan pemerintah kedepannya,” Demikian Bupati Gede Dana. (ger/bfn)

Exit mobile version