Balada Ni Nyoman Domi, Warga Miskin asal Jembrana yang Hidupnya Memilukan (2-habis)

banner 120x600

________________________________________________________________________________

*Berharap Tali Kasih Dermawan, Obati Anak dan Cucu Terkendala KIS


Senyum Ni Wayan Domi sepintas terlihat getir. Kondisi ekonominya yang lemah membuat warga miskin asal Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ini, semakin tak berdaya mengobati anaknya Komang Ardi Mertayasa (30) yang mengalami sakit kronis. Domi memang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai jaminan untuk berobat gratis. Tapi, anak, mantu dan cucu-cucunya sampai saat ini belum memegang kartu sakti itu. Begini ceritanya.

__________________

Komang Ardi Mertayasa tergolek lemas di rumah sederhana peninggalan almarhum ayahnya I Ketut Suelem, yang sudah satu tahun meninggal dunia. Tubuh pria ini kurus kering dan sulit digerakkan. Kesehariannya dia makan dengan asupan dari ibunya kandungnya Ni Nyoman Domi, yang begitu sabar dan tabah merawatnya.
Terhadap sakit yang diderita, tim medis dari Puskesmas rajin mengecek kondisi kesehatannya. Tapi apa daya, lantara tidak memiliki KIS, pengobatan yang dilakukan pun tidak bisa maksimal.

“Kalau saya punya KIS, tapi anak, menantu dan cucu-cucu saya belum,” seloroh Ni Domi saat menerima kunjungan balifactualnews.com bersama Komunitas Relawan Jembrana, Kamis (11/4/2019) lalu.

Kini untuk memperingan biaya pengobatan anaknya, wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung itu berharap adanya tali kasih dari para dermawan. Menurutnya sekecil apa pun bantuan itu akan sangat berarti terhadap kesembuhan putranya.


Baca : Balada Ni Nyoman Domi, Warga Miskin Asal Jembrana yang Hidupnya Memilukan (1)


Ironisnya, ditengah ketiadaanya itu, Ni Domi sampai saat ini belum masuk daftar sebagai warga miskin. Kondisi tersebut membuat dia selama ini hidup hanya mengandalkan belas kasih dari kerabat dan orang lain.

“Kami hanya punya rumah ini saja. Tidak punya apa-apa lagi,” jelas Domi, seraya berharap agar pemerintah bisa menyalurkan bantuan sembako rutin untuk menunjang kehidupannya dan cucunya yang yatim.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati Jembrana. I Made Kembang Hartawan, mengaku sudah meminta Dinas Sosial melakukan pengecekan ke lapangan, terhadap kondisi rumah dan kehidupan Ni Domi tersebut.

“Kami cek dulu. Jika kondisi ekonominya seperti informasi yang didampaikan teman-teman KRJ, nanti kami akan masukkan ke buku merah. Tapi kami telusuri dulu masalahnya, kenapa belum masuk daftar KK miskin. Tapi dari Dinas Sosial, Komang Ardi Mertayasa sudah rutin mendapat pemeriksaan medis dari Puskesmas,” pungkas Kembang. (dod/tio).