Bantu Angkat Jenazah Korban Covid-19, Dianjurkan Tanpa APD, Seorang Pekerja Swasta Ikut Tepapar

banner 120x600
I Komang Arya Mahardika menjalani isolasi mandiri di warungnya  yang berlokasi di Banjar Tauka, Kecamatan Abang.

KARANGASEM,Balifactualnews.com—Maksud baik menerima permintaan  oknum petugas  kamar jenazah RSUD Karangasem untuk  membantu mengangkat  jenazah korban Covid-19, malah  ikut terpapar serangan virus yang sama.

Hal ini dialami I Komang Arya Mahardika.  Pekerja Swasta asal   Lingkungan Gelumpang, Kecamatan Karangasem, ini terpapar Covid-19, gegara permintaannya  mendapatkan APD untuk mengangkat jenazah mertuanya yang dinyatakan terkonfirmasi positif, tidak mendapatkan respon  dari oknum  petugas medis yang bertugas di Sal Gangga  rumah sakit plat merah itu.

Ikhwalnya,  31 Maret 2021 lalu, Arya Mahardika yang saat itu sedang  menjaga warung tempatnya berjualan, tiba-tiba mendapatkan telpon dari sang ipar dan menyatakan  mertuanya sudah meninggal. Mendapat kabar itu, Arya bergegas ke RSUD Karangasem untuk mengurus segala administrasi yang dibutuhkan selama mertuanya dirawat disana. Selama pengurusan surat-surat tersebut, dia juga tidak pernah ada kontak degan mertua, begitu juga dengan  keluarga iparnya.

Tapi ditengah mengurus surat administrasi perawatan mertuanya, tiba-tiba dia dipanggil oleh seorang petugas kamar jenazah untuk dimintai tolong mengangkat jenazah korban. Saat itu, petugas kamar jenazah mengatakan APD nya sudah disiapkan di Sal  Gangga.

“Silahkan ke Gangga, APD nya sudah dipersiapkan  disana,” ucap Arya Mahardika mengutip  pernyataan petugas kamar Jenazah tersebut.

Singkat cerita, Arya Mahardika mendatangi Sal Gangga, dan menanyakan APD tersebut kepada salah seorang oknum paramedis  yang  bertugas disana.  Tapi oknum paramedis itu  menjawab tidak ada.

“Saya minta APD malah yang diberikan hanya sarung tangan saja. Kata  oknum paramedis  itu, dengan  menggunakan sarung tangan dan masker sudah cukup untuk mengangkat  jenazah korban Covid-19,” ungkap Arya Mahardika.

Kecerobohan oknum pramedis yang bertugas di Sal Gangga kala itu, berakibat  fatal. Pasalnya gara-gara menyuruh membatu mengangkat  jenazah korban Covid-19 tanpa dilengkapi APD, membuat Arya Mahardika  menjalani isolasi mandiri di warungnya yang berlokasi di wilayah Banjar Tauka, Kecamatan Abang,  selama 14 hari kedepan.

“Sejak 31 Maret 2021 saya dinyatakan positif Covid-19. Katanya karena ada kontak erat langsung dengan korban yang meninggal.  Tapi yang menjadi aneh, surat ini baru tadi siang (Jumat 2 April 2021 ) saya dapatkan,” ucap Arya Mahardika.

Terkait status konfirmasi terpapar korona yang dapatkan,  Arya  Mahardika mengaku belum mendapatkan penanganan yang baik dari instansi terkait. “Jangankan ada penyemprotan di tempat saya dikarantina, pendataan untuk penanganan kasus saya seperti di pingpong,” pungkas Arya Marhadika.

Kadis Kesehatan Karangasem dr I Gusti Bagus Putra Pertama MM, belum bisa dikonfirmasi berkaitan  salah seorang warga Gelumpang yang sedang menjalani isolasi mandiri, namun  belum mendapatkan penanganan dari puskesmas yang ada di wilayahnya.  Dihubungi melalui telepon selulernya hanya mendapatkan jawaban pesan veronica. (tio/bfn)