Baru Melawan !!!

Foto wayan baru saat lapor ke Polres Klungkung

SEMARAPURA—Pertarungan Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru dengan pelapor memasuki babak baru. Peria gempal ini melaporkan balik pelaku yang telah melapokan Baru ke Polda Bali dengan tuduhan menyelewengkan Bansos.

Baru pun langsung meradang. Dia mengumpulkan rekan rekanya penerima bansos di Desa Sakti Nusa Penida. Seteleh menerima masukan dia langsung melakukan pelaporan balik dengan pencemaran nama baik.

Baru mengaku sengaja mengumpulkan warga untuk berkeluh kesah. Terlebih lagi tuduhan yang dilakukan adalah penyelewenagan bansos yang di berikan kepada warga masyarakat.

“Saya ingin agar masyarakat yang saya fasilitasi tahu seperti apa kondisinya,” ujarnya. awalnya Baru sempat mengancam akan melapor. Dan ancaman tersebut pun di buktikan kemarin dengan melaporkan Wayan Muka Udiana. Baru tiba di Polres Klungkung dengan diantar ajudanya Wayan Tambir dan juga sang sopir Wayan Lambih. Peria asal Sakti, Nusa Penida ini tiba di Polres Klungkung pukul 09.00 wita.

Leporan diterima SPKT Mapolres Klungkung. saat itu Baru juga langsung mengebrak dengan membawa dua pengacara kondang Wayan Suniata dan Ketut Widia. Laporan ini langsung dip roses unit reskrim Polres Klungkung. Baru pun diperiksa selama dua jam.

Dalam kesempatan itu Baru yang juga Ketua DPC Gerindra Klungkung mengatakan dari lima laporan penyelewenagan yang di sebutkan. Hanya satu bansos yang dia fasilitasi. Hanya saja pengerjaanya sekarang ini belum kelar masih dilakukan perpanjangan. Pihak BPK sendiri sudah memberikan tenggang waktu. Dengan nada sedikit tinggi Baru mengatakan kalau dirinya tidak bersalah. Dia melaporkan Muka karena telah dinilai mencemarkan nama baiknya.

Juga melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Baru kembali mengatakan kalau laporan tersebut sangat mengada ada. Karena hibah yang dibantu hanya satu. Namun dilaporkan pelapor di lima tempat. Beberapa obyek yang di laporkan bukan difasilitasi dirinya. “Saya hanya memfasilitasi di Pura Dadia Timbul atau Arya Kencang Dusun Cemulik, Desa Sakti, Nusa Penida. Sementara, empat objek bansos lainnya menurutnya difasilitasi oleh orang lain.  Ia pun mengatakan laporan itu sudah diluar akal sehat.

“Ini terlalu menganda ada…saya  hanya memfasilitasi satu bansos yang di sebutkan itu,” akunya. Penerima bansos sendiri juga datang dan tidak ada masalah soal bansos tersebut. Baru menilai kalau apa yang terjadi adalah masalah politik. (ana)