Basarnas Gelar SAR Community di Karangasem

banner 120x600

________________________________________________________________________________

KARANGASEM — Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) melalui Direktorat Bina Tenaga menyelenggarakan Kegiatan Pembinaan SAR Community bagi Pecalang/ Perangkat Keamanan Desa dan Komunitas lainnya, di Sanggar Kegiatan Belajar, Karangasem, Kamis (25/4/2019).

Kegiatan yang dilaksanakan selama sehari tersebut dibuka Direktur Bina Potensi Basarnas, Marsekal Pertama TNI F. Indrajaya, SE, MM. Sementara itu dari Pemerintah Kabupaten Karangasem hadir dalam kegiatan tersebut yakni wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, S.H., M.H. Turut hadir juga Dandim 1623 Karangasem, Perwakilan Polres Karangasem, Perwakilan BPBD Kabupaten Karangasem, Ketua Pasabaya Agung, Ketua Orari Lokal Karangasem, Rapi Wilayah Karangasem serta Ketua Potensi SAR 115.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wadah pertukaran informasi tentang Pencarian dan Pertolongan melalui pelatihan berupa teori dan praktek guna memberikan pemahaman dasar Pencarian dan Pertolongan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memberikan pemahaman tentang SAR kepada komunitas guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat.



Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa S.H., M.H, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut di wilayah Kabupaten Karangasem.

“Sinergitas antara Basarnas, Pemerintah Kabupaten Karangasem serta stakeholder lainnya selama ini terjalin sangat baik” terang Artha Dipa.

Dirinya juga menambahkan pembinaan SAR Community ini sangatlah penting untuk dilaksanakan Guna menguji Kesiapsiagaan dan meningkatkan kemampuan Rescuer Kantor SAR Denpasar dan Potensi SAR di Kabupaten Karangasem, sehingga pada saat pelaksanaan Operasi SAR di lapangan bisa terlaksana secara tepat, cepat dan prima.


Baca : 


Direktur Bina Potensi Basarnas, Marsekal Pertama TNI F. Indrajaya, mengatakan, pecalang/ Perangkat Keamanan Desa di wilayah Bali mempunyai peran yang penting di dalam masyarakat bali.

“Melalui kegiatan pembinaan ini, diharapkan komunitas pecalang memiliki wawasan tentang potensi – potensi bahaya yang mengancam kehidupan di sekitarnya, mampu memberikan persuasi kepada sesama dan mampu melaksanakan SAR Preventive guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi musibah, baik kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan jiwa manusia” imbuh indrajaya.



SAR Community, lanjut Indrajaya merupakan satu program percepatan untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap program pembinaan dan pelayanan SAR. Pola ini berbeda dengan pola pembinaan yang dilakukan selama ini.

“Selain komunitas pecalang, beberapa komunitas juga bisa melaksanakan kegiatan serupa, misalnya Komunitas Motor, Komunitas Pramuka, Komunitas Perguruan Tinggi dan Komunitas Pesisir,” ungkapnya.

Sebanyak 150 orang peserta yang terdiri dari Komunitas Pecalang, Komunitas Pasebaya, Komunitas Radio Amatir, Komunitas Radio 115 dan lainnya akan diberikan pelatihan tentang Medical First Responder (MFR) antara lain Cardiopulmonary Resuscitation, Penanganan Cedera Alat gerak, Penilaian dan Pemeriksaan Dini serta Pemindahan Korban. Nantinya diharapkan output yang dihasilkan dari pembinaan SAR Community ini bisa diimplementasikan secara langsung kepada masyarakat. (ida/tio)