Buntut Kebakaran Lahan Bukit Abang, Warga Jatituhu Terancam Krisis Air Permanen

buntut-kebakaran-lahan-bukit-abang-warga-jatituhu-terancam-krisis-air-permanen
Foto: Kebakaran Gunung Abang, Karangasem.
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com–Ratusan KK warga Banjar Jatituhu dan Banjar Manikaji, Desa Ban, Kecamatan Kubu, terancam mengalami krisis air permanen. Hal itu disebabkan pipa distribusi air sepanjang 6 kilometer dari sumber mata air puncak Munduk Asti, terbakar, akibat kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Gunung Abang (berbatasan dengan Bangli, red), Minggu (29/10).

Informasi yang dihimpun, menyebutkan, kebakaran lahan Gunung Abang yang berlangsung hingga Selasa (31/10), dipicu karena kemarau panjang. Luas hutan yang terbakar mencapai 100 hektare. Vegetasi terbakar rumput ilalang, semak belukar, kayu cemara, seming, sengon, sonokeling dan kaliandra.

Perbekel Desa Ban, Gede Tamu Sugiantara, mengatakan, pipa air terbakar saat kobaran api menjalar ke atas. Panjang pipa yang terbakar capai sekitar 6 kilometer. Seandainya di kalkulasi hampir capai ratusan batang pipa.

“Pipa distribusi air dari sumber mata air Munduk Asti yang terbakar itu merupakan bantuan dari. Saat itu pemasangannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat,” kata Tamu Sugiantara.

Kerusakan pipa akibat terbakar, kata Tamu Sugiantara, membuat 100 KK warga di Banjar Jatituhu terancam krisis air permanen. Kondisi ini kemungkinan akan terus berlanjut hingga beberapa bulan terakhir. Mengingat kerusakan pipa cukup parah dan memerlukan dana cukup besar untuk melakukan perbaikan.

“Pipa ini terbentang dari sumber air puncak sari hingga penampungan air warga. Masyarakat di Jatituhu banyak mengeluhkan kondisi ini. Kami berharap ada donatur atau pemerintah yang memberikan bantuan pipa dan warga sudah sangat siap gotong royong melakukan pemasangan,” ungkapnya.

Saat ini, untuk sementara waktu ratusan KK masih bisa mendapatkan air dari stock air yang tersedia di cubang penampungan. Kemungkinan pasokan air di cubang tersebut hanya bisa memenuhi kebutuhan warga dalam waktu 1 bulan kedepan, “Stock air yang tersedia hanya cukup 1 bulan, setelah itu dipastikan ratusan KK warga Jatituhu akan mengalami krisis air secara permanen akibat air dari sumber mata air Munduk Asti tidak didistribusikan ke cubang,”imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem,, IB Ketut Arimbawa, membenarkan pipa distribusi air dari sumber mata air Munduk Asti menuju cubang penampungan. Lokasi kebakaran ada disekitar hutan lindung di Jatituhu dengan titik koordinat 8,2724 S, 115, 4530 E dan ketinggian 1208 MDPL.

“Pemadaman belum bisa dilakukan, karena kebakaran terjadi di puncak Gunung Abang. Angin terpantau cukup kencang, sehingga api dengan cepat menjalar. Titik api jauh dari pemukiman penduduk, kendati demikian kami terus pantau sisa kebakaran. Penanganan baru bisa dilakukan hanya sebatas pembuatan sekat bakar agar api tidak menjalar ke lahan produktif milik warga,”pungkasnya. (tio/bfn)