Bupati Gede Dana Targetkan Karangasem jadi Zona Hijau Pertama di Bali

*Juga Imbau Masyarakat untuk Tidak Takut Divaksin

Tampak Bupati Gede Dana  (pakai undeng) bersama Sekda  I Ketut Sedana Merta menyemangati masyarakat yang sedang antre untuk divaksin.

KARANGASEM,Balifactualnews.com—Bupati Karangasem I Gede Dana terus melakukan pemantauan langsung pelaksanaan vaksinasi Astrazeneca berbasis banjar  yang  sudah dilaksanakan sejak beberapa pekan terakhir. Pemantauan tak saja saat hari kerja. Bersama Sekda I Ketut Sedana Merta, pemantauan juga dilaksanakan saat hari libur. Ini dilakukan agar  Karangasem cepat bisa  bergerak menjadi zona hijau kasus  Covid-19 dan pertama di Bali.

Seperti saat pelaksanaan vaksinasi di enam desa di Kecamatan Abang, yakni di Desa Datah, Bunutan, Purwakerti, Culik, Kerta Mandala dan Labasari, Minggu 16 Mei 2021.  Selain menyemangati para vaksinator dan tenaga kesehatan lainnya, Bupati  Dana bersama Sekda Ketut Sedana  Merta juga  aktif mengedukasi dan meyakinkan masyarakat agar tidak takut divaksin.

“Saya fokus memantau pelaksanaan  vaksinasi ini agar cepat bisa dituntaskan sesuai target sasaran.  Dengan vaksinasi ini, kita targetkan  kasus Covid-19 di Karangasem bisa cepat berubah status dari zona orange dan kuning  menjadi zona hijau pertama di Bali,” ucap Bupati Dana ditemui  kontributor media ini disela-sela pemantauan pelaksanaan vaksinasi berbasis banjar di Balai Masyarakat Desa Datah, Kecamatan Abang, pagi tadi.

Sementara itu, untuk enam desa yang melaksanakan vaksinasi massal berbasis banjar di Kecamatan Abang, total vaksin yang disiapkan sebanyak 8.170 jumlah sasaran. Vaksinasi dilakukan secara bertahap, mengingat  melihat jumlah vaksinator dan tenaga kesehatan terbatas dan jumlah  alokasi vaksin yang didapatkan Karangasem tergolong cukup banyak.

Gede Dana mengatakan, sampai saat ini  Karangasem sudah melakukan vaksinasi hampir 32 ribu vaksin Astrazenaca.  Pihaknya mengakui, sejauh ini belum menemukan dampak serius yang dianggap membahayakan kesehatan terhadap  pelaksanaan vaksin tersebut.

“Setelah divaksin memang  muncul dampak panas dan  sedikit meriang,  tapi itu sebagai reaksi biasa. Sejauh ini  kita belum temukan ada  keluhan yang sangat serius  terhadap dampak dari vaksin ini dari masyarakat. Kendati ada saya berharap masyarakat secepatnya  menyampaikan ke tenaga kesehatan (vaksinator) agar  bisa cepat mendapatkan penanganan,” tegas  Gede Dana.

Pantauan di lapangan, Bupati Gede Dana dan Sekda Ketut Sedana Merta, serta Kadis Kesehatan Karangasem, dr Bagus Putra Pertama MM, terlihat begitu sumringah melihat antusias masyarakat  untuk divaksin.   Antrian  masyarakat untuk divaksin mulai terlihat sekitar pukul 10.00 wita.  Menerapkan protokol kesehatan yang ketat, masyarakat  dengan sabar menunggu giliran untuk disuntik. Ini terlihat di Pos Vaksinasi Wisata Tirta Purwakerti. Masyarakat  terlihat sangat antusias  takut kehabisan vaksin Astrazeneca.

“Takut vaksinnya habis, makanya saya buru-buru. Pekerjaan di rumah saya tinggal sebentar.  Vakisn ini penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ucap Ni Luh Arnis Febria Kurniawati, salah satu warga Banjar Dinas Seloni, Desa Culik.

Usai divaksin   wajah Luh Asrin terlihat berseri-seri dan mengaku tidak was-was was  terhadap keberadaan virus korona. Kendati sudah divaksin,  namun dia tetap mematuhi protokol kesehatan seperti yang  dianjurkan pemerintah, seperti menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan   dengan sabun pada air yang mengalir. serta selalu menghindari kerumunan. (ani/tio/bfn)

Exit mobile version