Chikunguya Mulai Serang Warga Karangasem

chikunguya-mulai-serang-warga-karangasem
Petugas dari Kelurahan Subagan saat menemui warga Lingkungan Banjar Tengah yang sempat terkena penyakit Chikungunya
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Kasus  Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk poleng (aedes aegyfti) belum mereda,  kini sebagian warga  di Kabupaten Karangasem mulai diserang penyakit  Chikungunya yang  juga disebabkan oleh gigitan nyamuk yang sama. Kasus terbanyak terjadi di Lingkungan Banjar Tengah, kelurahan Subagan Karangasem.

Lurah Subagan I Ketut Oka Putra Werdiyasa, dikonfirmasi, Minggu (9/10) membenarkan hal itu.  Dia  mengatakan,  warga  Lingkungan Banjar Tengah yang memiliki gejala cikungunya mencapai puluhan orang.

“Kasus chikungunya mulai menyerang warga Lingkungan Banjar Tengah sudah terjadi sejak 21 September lalu. Pasca  ditemukan kasus itu, kami  bersama Puskesmas Pembantu dan intansi terkait langsung turun melakukan pengecekan,”jelasnya.

Monitoring yang dilakukan itu ditemukan 20 orang warga dari sejumlah Kepala Keluarga  (KK) bergejala chikungunya.  Bahkan dalam satu KK ditemukan  2 sampai 3 orang   menderita sakit dengan gejala yang sama.

“Selain di Lingkungan Banjar Tengah, di Lingkungan Banjar  Gede juga ditemukan ada warga yang gejala chikungunya. Temuan kasus ini sudah kami laporkan ke Dinas Kesehatan, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk melakukan fogging,”

Dia menjelaskan, pihaknya juga mendapatkan laporan baru dari kawil Lingkungan Tengah, bahwa ada kasus baru warga yang mengalami gejala chikungunya. “Baru kami terima dari kawil setempat, ada tambahan kasus baru sekitar 7 KK. Tapi, kasusnya sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan oleh warga yang bersangkutan,” ucapnya.

Kawil Lingkungan Banjar Tengah, I Gusti Bagus Wiryantara, menjelaskan, awalnya  warga yang mengalami chikungunya kurang lebih sekitar 70 orang. Sebagian besar dari mereka sudah sembuh karena sudah berobat ke dokter.

Terhadap kasus tersebut, Wiryantara, mengungkapkan, bahwa Dinas Kesehatan  sudah melakukan survey,  namun upaya pengasapan (fogging) agar kasus yang ada tidak menyebar luas, sampai saat ini tak kunjung dilakukan.

“Kami harap  Dinas Kesehatan secepat mungkin untuk melakukan fogging, sehingga kasus  yang ada  tidak meluas ke warga yang lainnya,” harapnya. (nda/tio/bfn)