“Ada sekitar 10 pejabat yang akan kita panggil untuk mengkroscek pengakuan Bu Mas terkait dugaan korupsi pengadaan masker Dinas Sosial ini. Para pejabat itu ada yang dari eselon 2 dan eselon 3, termasuk mantan Kepala BPKAD Sujana Erawan”
( IDG Semara Putra SH )
KARANGASEM, Balifactualnews.com—Mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, melempar bola panas terkait kasus dugaan korupsi pengadaan 512 ribu pieces masker scuba Dinas Sosial tahun 2020.
Saat diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem pekan lalu, Ketua DPD Partai NasDem Karangasem itu, seperti melempar bola liar. Dia menyebut bawahannya yang mengarahkan dan mengatur semua proyek pengadaan tersebut.
Imbas dari “nyanyian” Mas Sumatri, tim penyidik akan memanggil ulang para pejabat yang berkaitan dengan pengadaan masker tersebut. Kepala Seksi Intelijen Kejari Karangasem, I Dewa Gede Semara Putra SH, dikonfirmasi, Minggu 5 September 2021 membenarkan rencana pemanggilan beberapa pejabat penting dilingkungan Pemkab Karangasem.
“Ada beberapa pejabat yang akan kita periksa lagi. Mereka dipanggil untuk mencocokkan (kroscek) keterangan Bu Mas saat diperiksa penyidik beberapa waktu lalu,” ucap IDG Samara Putra.
Dijelaskan, para pejabat yang akan dipanggil itu, semuanya merupakan bawahan Mas Sumatri, mulai dari eselon 2 dan eselon 3. Dikatakan, pemanggilan ulang juga dilakukan kepada mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Sujana Erawan.
“Ada sekitar 10 pejabat yang akan kta panggil untuk mengkroscek pengakuan Bu Mas, Para pejabat itu ada yang dari eselon 2 dan eselon 3, termasuk mantan Kepala BPKAD Sujana Erawan” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemeriksaan terhadap dugaan korupsi pengadaan masker itu terus dikembangkan penyidik. Keseriusan dalam mengungkap kasus pengadaan masker Covid-19 senilai Rp 2,9 miliar itu, membuat penyidik memeriksa Mas Sumatri selama 7 jam.
Terjepit akan persoalan yang dihadapi, Mas Sumatri mulai berkilah. Dia bernyanyi bahwa proses pengadaan masker tersebut datang dari bawahannya dari pejabat eselon 2 dan eselon 3. Sedangkan dia sendiri mengaku tidak tahu dan tidak pernah memimpin rapat terhadap proses pengadaan masker tersebut. (tio/bfn)