Cok Ace Ingatkan Generasi Muda Tinggalkan Zona Nyaman

banner 120x600

________________________________________________________________________________

Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengajak generasi muda terutama kaum milenial untuk beranjak dari zona nyaman.

“Dunia ini luas, jadi masih banyak peluang dan potensi luar biasa diluar zona kenyamanan kita. Jangan jadi pengangguran kultural alias pengangguran karena gengsi,” kata Wagub saat memberikan kuliah umum di Kampus STIKOM Bali II, Jimbaran, Badung pada Sabtu (30/3).

Di hadapan para mahasiswa serta para pendidik yang hadir, Pria yang akrab disapa Cok Ace tersebut memaparkan bahwa selamanya kemiskinan dan pengangguran tidak akan hilang jika gengsi dan mental priyayi tidak segera dihilangkan.

“Pola pikir seperti itu yang membuat kita tak bisa maju. Saya kira mahasiswa di sini tidak termasuk dalam orang-orang dengan pola pikir seperti itu,” cetus Cok Ace.

Hal tersebut juga menurut Cok Ace punya andil besar dalam angka pengangguran di Bali. “Ini menurut saya anomali. Benar angka pengangguran di Bali terkecil di Indonesia, tapi saya tidak puas dengan itu,” akunya.

Kata dia tenaga kerja dari luar Bali terus bertambah, ini menunjukkan ada masalah dengan mental sebagian kecil SDM di Bali yang tidak bisa beranjak dari Zona nyaman.

Lebih lanjut, Cok Ace dalam pemaparannya juga melihat sisi positif yang bisa dimanfaatkan dengan kemajuan teknologi informasi selama ini.

Mantan Bupati Gianyar ini mencontohkan pemanfaatan internet sebagai bagian penting dari pemasaran produk terutama produk lokal di sebuah Kawasan.

“Sebagai contoh, sebuah daerah punya potensi berupa singkong, lalu dengan kreativitasnya diolah menjadi keripik singkong. Di jaman sekarang ini, jika produknya hanya diproduksi saja, tidak mau dipasarkan, diinformasikan ke luar atau juga tidak diteliti pangsa pasarnya, maka produk tersebut tidak akan kemana-mana. Untuk itu perlu akses informasi dan teknologi berbasis digital tersebut,” jelas Penglingsir Puri Ubud ini.

Diluar hal tersebut, Pemerintah Provinsi Bali kini menurut Cok Ace dipastikan akan memperhatikan tidak hanya faktor fisik tapi juga faktor tidak kasat mata atau yang disebut faktor niskala. “Kenapa kita bisa mengalahkan London, mengalahkan Paris atau Singapura sebagai destinasi wisata dunia, karena kita punya faktor niskala, yang memberikan ‘roh’ atau Taksu bagi Bali sehingga punya kelebihan dibandingkan kawasan lain,” tegas Cok Ace. (ibu/tio)