Utama  

Cuaca Tak Menentu, Kasus Deman Berdarah Dengue di Karangasem Meningkat

banner 120x600
Kadis Kesehatan Karangasem, dr I Gusti Bagus Putra Pertama.

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Cuaca yang tidak menentu belakang ini di Karangasem menyebabkan, kasus DBD (Deman Berdarah Dengue) yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti mengalami peningkatan. Dikonfirmasi akan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, dr I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, tercatat dalam quartal pertama tahun ini sudah terjadi 295 kasus.

“Dibandingkan pada quartal pertama tahun sebelumnya (tahun 2021) sebanyak 185 kasus orang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan,” ujarnya pada Selasa(10/5/2022).

Putra Pertama mengakui melonjaknya jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu sejak empat bulan terakhir. Berubahnya anomali cuaca adalah faktor semakin cepatnya perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk poleng.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus lanjut Putra Pertama, pihaknya sudah menggencarkan pengasapan (pogging), sesuai kasus yang ada dan hasil penyelidikan epidemiologi di lapangan. Pihaknya juga terus menggencarkan pogging pada wilayah yang ada kasus BDB. “Tapi yang lebih penting dalam penanggulangan ini masyarakat hareus tetap tetap menerapkan sistem 3 M, yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang yang berpotensi sebagai sumber berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti,” Ujar Putra Pertama.

Bupati Gede Dana kata Putra Pertama juga telah mengeluarkan imbauan terkait pencegahan dan pengendalian kasus tersebut. Dikatakan, para Camat, Lurah dan Perberkel diminta untuk kembali mengaktifkan kelompok kerja operasional, sebagai wadah komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam pencegahan gigitan nyamuk aedes aegypti. Intansi terkait juga diminta untuk menggencarkan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakan dengan membudayakan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), untuk memberantasan sarang nyamuk yang dimulai dari lingkungan rumah. (ger/bfn)