Desa Adat Sibetan Gelar Upacara Nyatur Loka Pala

banner 120x600

 

 

KARANGASEM—Bersamaan Tawur Agung Panca Wali Krama di Besakih, Rabu (6/3/2019) lalu, Desa Adat Sibetan menggelar upacara Nyatur Loka Pala. Upacara ini bermakna untuk menjaga kesimbangan semesta dari empat penjuru mata angin dalam bentuk tawur.

“Tujuan dari upacara ini untuk memohon keselamatan dan kesuburan alam semesta,” Kata Perbekel Sibetan I Wayan Bheru, dikonfirmasi via telepon Jumat (8/3/2019)

Ritual tawur yang dipusatkan di Pura Bale Agung itu dipuput tujuh Sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Dwija Sidanta. Ida Pedanda Gede Kemenuh, Ida Pedanda Gede Ler Peling, Ida Gede Oka Pinatih, Ida Pedanda Istri Buruan, Ida Pedanda Gede Pasuruan dan Ida Pedanda Gede Pinatih

Di pihak lain, Kelian Desa Adat Sibetan, Jro I Wayan Subadra, mengatakan, ritual upacara Nyatur Loka Pala, itu tercetus dari paruman Desa Adat Sibetan, 27 Januari. Sejak rapat itu, prajuru adat mulai metaki-taki untuk mempersiapkan alat-alat upakara berkaitan dengan ritual tersebut.

Eedan karya sendiri dimulai sejak Selasa (5/3/2019) diawali dari mendak Ida Bhatara dari masing-masing pemaksaan dan swaka turun ke Bale Agung, melantara segehan alit.

“Prosesi upacara ini dilanjutkan pemendak agung di Jaba Pura Bale Agung,” terang Jro I Wayan Subadra.

Sementara itu, pada puncak karya, diawali dengan menggelar caru di lima arah mata angin (timur selatan barat utara dan tengah), yang di puput tujuh sulinggih.

Ritual Nyatur Luka Pala belum berhenti sampai disana. Prajuru Desa Adat yang sudah ditugaskan kembali mabwang dengan menggelar caru di lima lokasi masih di wewidangan Desa Adat Sibetan.

“Upacara berlanjut dengan nunas ajengan caru dan tirta tawur dari Pura Besakih, yang dibagikan kepada masing-masing banjar adat. Sebelumnya juga melaksanakan murwa daksina mengelilingi pura Bale Agung sebanyak empat kali,” terangnya.

Tari wali seperti Rejang Dewa, Rejang Sari, Rejang Renteng dan Topeng Sidakarya juga mengiringi kelancaran upacara Nyatur Loka Pala tersebut.

Terhadap kelancaran, upacara itu, Peberkel Sibetan I Wayan Bheru, tak henti-henti menyampaikan terimakasih kepada para sulinggih yang muput upacara tersebut dan masyarakat Sibetan yang telah berperan aktif dalam menjaga kelancaran upacara tawur tersebut. (asa)