Dewan Perihatin, Masih Banyak Warga Karangasem Belum Tersentuh Bantuan

banner 120x600


KARANGASEM, Balifactualnews.com DPRD Karangasem perihatin atas gerak lambat laju pembangunan di Kabupaten Karangasem, sejak tiga tahun terakhir. Reses Dewan yang digelar sejak dua hari, yakni mulai Senin (27/1/20) hingga Selasa (28/1/20) mengungkap semua itu.

Banyaknya jalan yang rusak dan belum tersentuh perbaikan dari program pembangunan pemerintah daerah, dominan menjadi usulan masyarakat, saat anggota Dewan Karangasem menemui konstituennya di masing-masing wilayah.

Dikonfirmasi Rabu (29/1/20), Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana, tak menampik akan kondisi itu. Dia mengatakan, dalam reses yang dilakukan, rata-rata masyarakat mengusulkan adanya perbaikan jalan desa, bedah rumah dan bantuan kepada para petani.

Selain itu kelompok perajin rumah tangga, juga luput dari perhatian pemerintah. Itu dikarena kerajinan rumah tangga yang dimiliki warga, masih banyak yang belum membentuk kelompok kerajinan.



Seperti yang dialami pekerja kerajinan rumah tangga di Desa Sadimara, Kecamatan Abang. Para perajin saab ini berharap agar Dewan bisa memperjuangkan usaha kerajinan yang dibangun bisa mendapatkan bantuan pemerintah.

Harapan perajin saab Sadimara itu langsung di respon Gede Dana. Menurutnya sepanjang tidak ada wadah yang menaungi usaha tersebut, sulit bagi pemerintah untuk menyalurkan bantuan.

“Saya harapkan ibu-ibu rumah tangga di Sadimara yang membuat kerajinan saab, agar secepatnya membuat kelompok kerajinan dengan AD ART yang jelas. Ketika kelompok ini sudah terbentuk saya berjanji untuk memperjuangkan agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ucap Gede Dana.

Sementara itu, saat resesnya di Banjar Tukad Base, Banjar Dinas Bangle, Desa Bunutan, Gede Dana juga mengaku perihatin akan kindisi banjar tersebut. Pasalnya jalan sepajang 7 km itu hingga kini belum mandapatkan program pembangunan dari pemerintah.

“Miris saya melihatnya, bagaimana anak-anak disana mau sekolah sementara jalan menuju ke sekolah rusak berat. Jangankan musim hujan, musim kemarau seperti sekarang saja anak-anak enggan bersekolah karena jalan rusak,” ucap Gede Dana.

Atas kondisi tersebut, pihaknya siap untuk mengawal dan memperjuangkannya agar jalan satu-satunya menjadi akses jalan masyarakat Banjar Tukad Base secepatnya mendapatkan perbaikan.

“Saya akan kawal usulan masyarakat ini hingga Musrenbang nanti agar tahun anggaran 2020 jalan sepanjang 7 km sudah mendapatkan perbaikan,” tegas Gede Dana.

Selain mengusulkan perbaikan jalan, masyarakat Banjar Tukad Base juga mengusulkan bantuan rehab sekolah, karena gedung sekolah SD yang ada sekarang sudah tidak layak lagi digunakan untuk proses belajar mengajar.

“Bangunan gedung sekolah sudah termakan usia dan banyak yang rusak, saya rasa perbaikan gedung sekolah bisa lebih diperioritaskan pemerintah, karena menyangkut pendidikan anak bangsa,” tandas Gede Dana. (ger/tio)