Diserang Wereng, Puluhan Hektar Padi di Jembrana Meranggas

________________________________________________________________________________

JEMBRANA — Puluhan hektar sawah padi di Subak Tegal Lantang, Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana meranggas akibat diserang hama wereng.

Upaya penanggulangan juga sudah dilakukan petani untuk menyelamatkan tanaman padi di subak yang terletak di barat perkantoran Pemkab Jembrana.

Namun upaya itu hingga saat ini belum menemukan hasil. Sejumlah petani, Senin (6/5/19) mengatakan tanaman padi yang diserang hama wereng sejatinya baru berusia 20 hari.

Namun karena serangan cukup ganas dan meluas hampir seluruh persubakan mencapai luasan 20 hektar.

Padi kemudian meranggas, bahkan yang terparah petak sawahnya hingga ada yang kosong karena tanaman padinya mati.



Salah seorang petani Nengah Balik di subak Tegal Lantang mengaku sebanyak 3 hektare lahan garapannya diserang hama wereng.

Sesuai kesepakatan di subaknya menanam beberapa varian bibit diantarnya Infari 42, 43, Pertiwi serta Mampan. Karena sejak padi berumur sepekan diserang hama hampir seluruh padinya meranggas bahkan mati.

Semua jenis bibit yang dilanjutkan tanam tidak ada yang tidak kena serangan hama.
Bahkan ada yang mulai usia 5 hari hingga sepekan semuanya diserang. Sejak diserang hama sudah berkali-kali upaya pencegahan dilakukan.

Mulai dari pengeringan lahan, membasmi gulma hingga penyemprotan insektisida bahkan sampai ketiga kalinya dilakukan diusia padi baru 20 hari. Ganasnya serangan tanaman padi yang mestinya sudah besar, tetap saja kerdil. Demikian juga hampir seluruh petani di wilayah tersebut mengeluhkan serangan wereng. Sekitar hampir 20 hektare sawah disubak tersebut tidak ada yang luput diserang hama wereng.

Lelaki asal Kaliakah tersebut mengaku sudah mengeluarkan biaya, puluhan juta. Mulai dari pengolahan lahan, biaya bibit, biaya tanam serta pupuk dan obat obatan. Bahkan dia sudah merogoh koceknya hingga Rp 20 juta. “Kalau tetap seperti ini, dipastikan petani mengalami kierugian,”katanya.

Wayan Dester juga mengatakan sawahnya seluas 1 hektare, bersebelahan dengan lahan Nengah Balik juga tidak luput di serang wereng.

Petani masih berupaya menyelamatkan dengan berbagai cara, “Ya kalau sudah tidak ada jalan keluar mau diapakan, selama masih ada cara petani masih berusaha menyelamatkan dengan sekuat tenaga,”ungkapnya.

Menurutnya kondisi ini sangat disayangkan petugas yang tidak pernah turun ke lapangan.

Dikatakannya jika hal seperti ini terjadi langkah terakhir adalah melebur tanaman padi dengan menanami bibit baru. (dod/tio)