KARANGASEM–Satu jam dari laporan tersesatnya dua wisatawan di lereng selatan Gunung Agung, Tim gabungan yang terdiri dari SAR Karangasem, Relawan Pasebaya, Rapi Karangasem, dan petugas dari TNI –Polri, berhasil mengevakuasi dua warga negara itu, pada ketinggian 1 km dari puncak kawah, sekitar pukul 21.30 malam tadi.
Wisatawan berjenis kelamin laki-laki yang belakangan diketahui bernama bernama Frank (22) asal Belanda dan Georgee (21) wisatawan asal Nurwegia ditemukan dalam kondisi lemas dan kedinginan.
I Komang Eka Saputra, dalam laporannnya melalui frekwensi radio mengatakan, kedua wisatawan itu ditemukan berada di ketinggian 1 kilometer dibawah puncak kawah Gunung Agung.
“Saat kita temukan keduanya dalam kondisi lemas karena kehabisan bekal,” jelas Eka Semaraputra
Keduanya berhasil diselamatkan relawan meski diatas sempat kesulitan karena melewati tepi jurang yang sangat curam ditambah dengan kondisi sekitar yang gelap.
Sekretaris Pasabaya Agung, I Wayan Suara Arsana menuturkan, jalur evakuasi yang dilalui relawan memang sangat beresiko. Kendati demikian misi penyelamatan wajib dilakukan, mengingat marwah terbentuknya relawan Pasabaya adalah meminimaliasi terjadinya korban jiwa dibalik erupsi Gunung Agung.
“Ini sudah menjadi kawajiban kita. Sangat bersyukur semua relawan sudah mendapatkan pendidikan dari Basarnas dan BNPB sehingga kita bisa melewati medan yang sulit itu,” ucap Suara.
Kendati setiap warga tersesat berhasil di evakuasi dan diselamatkan dari acaman bahaya, pihaknya tetap menghimbau agar warga tidak lagi melakukan pendakian, karena kondisi Gunung Agung masih fluktuatif.
Suara yang juga perbekel Amerta Buana, Selat itu, tetap menyayangkan di balik aksi nekat yang dilakukan dua wistawan tersebut. Pasalnya pemerintah melalui BPBD dan instansi lainnya sudah berkali-kali mengeluarkan himbauan dan larangan kepada warga untuk melakukan pendakian.
“Kita berharap ini yang terakhir dan tidak ada lagi warga atau wisatawan yang melakukan pendakian. (tio)