DPRD Karangasem Desak Dinas PUPR Prioritaskan Bangun Jembatan Permanen

banner 120x600

________________________________________________________________________________

KARANGASEM—DPRD Karangasem mendesak Dinas PUPR Karangasem untuk lebih memprioritaskan pembangunan jembatan permanen terhadap jalan pelintas yang aliran sungainya berhulu Gunung Agung.

Desakan itu disampaikan langsung Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi saat melakukan sidak jalan penghubung Dusun Galih dan Dusun Untalan, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Rabu (10/4/2019) pagi tadi.

Sumardi menilai, jalan pelintas yang menghubungkan dua dusun itu sangat berbahaya untuk dilalui ketika lerang Gunung Agung terjadi hujan lebat.

“Pembangunan jembatan permanen harus lebih diprioritaskan sehingga tahun 2020 jembatan sduah dapat dibangun,” tegas Sumardi.

Menurut Sumardi jalan penghubung Dusun Galih dan Dusun Untalan merupakan jalur satu-satunya yang dilalui oleh warga. Saat erupsi Gunung Agung 2017 lalu, dua dusun ini sempat terisolir akibat banjr lahar hujan dari Gunung Agung memutus badan jalan.


Baca : Kejari Amlapura Ingatkan Perangkat Desa Bijaksana Gunakan Dana Desa


“Yang paling mengkhawatirkan, ketika Gunung Agung erupsi di tambah hujan lebat di lokasi, maka warga akan sangat sulit untuk mengungsi. Proses evakuasi juga sulit, karena ini jalan satu-satunya dan tak ada jalan alternative,” terang Sumardi.

Pembangunan sementara untuk menghubungkan dua dusun itu, dinilai Sumardi sangat tidak tepat. Pasalnya, jarak untuk membuat jembatan sementara cukup panjang, dan sangat beresiko.

“Solusi satu-satunya ya harus buat jembatan permanen, kita dorong Dinas PUPR untuk bisa memprioritaskannya,” tegasnya.

Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan Dinas PUPR, I Ketut Suranata, sependapat dengan pernyataan Sumardi. Dikatakan jembatan untuk menghubungkan dua dusun itu panjangnya sekitar 40 meter. Saat ini baru tahap perencanaan dan pagu anggaran yang akan dipasang sebesar Rp 8 miliar. “Melihat kondisi yang ada di lapangan, jalan satu-satunya ya.. memang harus dibangun jembatan permanen,” pungkas Suranata. (rda/tio)