DENPASAR, Balifactualnews.com – Akibat terkendala soal peralatan selancar angin, Bali terpaksa hanya bisa meloloskan 3 atlet dari 7 atlet selancar angin yang turun di Babak Kualifikasi (BK) PON 2023, di pantai Ancol Jakarta pertengahan Oktober 2023 lalu. Guna meraih medali di PON XXI/2024 mendatang maka para atlet selancar Bali harus memiliki peralatan satu set yang baru.
Seperti diutarakan Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Porlasi Bali yang juga pelatih layar Bali, Wayan Sujana, 3 atlet Bali yang lolos PON 2024 mendatang tak lain Wayan Wiranata di kelas Kitel Pemula dan meraih medali emas pada BK PON lalu, IGM. Oka Sulaksana di kelas IQ Foil dan meraih perunggu serta Gusti Putra Pedanta Sulaksana di kelas Big Techno dibawah 15 tahun dengan posisi atau ranking empat.
“Empat atlet lainnya yang gagal atau tak lolos PON 2024 terdiri dari Gede Subagiasa dan Diptawan di kelas Hobi Putra, Omar Agus di kelas Laser Putra serta Putu Anindya Maheswari di kelas Optimis Putri,” kata Wayan Sujana saat dikonfirmasi, Selasa (24/10/2023).
Diakuinya, evaluasi yang diperoleh saat usai BK PON 2023 lalu, para peselancar angin Bali mendapat persaingan ketat dari beberapa atlet provinsi lainnya, karena para atlet provinsi lainnya sudah pasti juga berlatih rutin serta didukung dengan peralatan seancar angin yang bagus dan terbaru. Sementara Bali sendiri masih menggunakan peralatan lama dan di nomor lainnya masih ada peralatan yang sifatnya masih meminjam.
“Atlet kami tidak kalah kualitas dengan para rival kami dan kami hanya kalah di peralatan saja. Mereka menggunakan peralatan yang bagus. Peralatan ini penting karena menjadi salah satu penentu kemenangan karena kalau atlet itu hanya sekedar mengendarainya. Kalau peralatan bagus maka pengendalian akan bagus juga dan lebih mudah untuk menang,” tegas Sujana.
Dirinya berharap, jika nantinya selancar angin ingin medali maksimal maka para atletnya memang perlu dan harus memiliki peralatan satu set komplit yang baru dan bagus. “Kalau kita menggunakan peralatan lama dan satu set tidak bagua itu artinya sebelum bertanding kami sudah kalah dulu 50% untuk bisa menang,” pungkas Wayan Sujana. (ena/bfn)