Utama  

Elektoral Gede Dana Tunjukkan Trend Positif, Para Kandidat Calon Pendamping Mulai Merapat


KARANGASEM — Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sudah menggadang-gadang Gede Dana untuk diusung dalam Pilkada 2020 mendatang. Keseriusan petinggi moncong putih tidak terlepas dari elektoral Ketua DPC PDIP Karangasem itu terus menunjukkan trend positif.

Hasil survei di beberapa media sosial, seperti facebook, twitter dan instagram, nama Gede Dana selalu berada di peringkat teratas. Ketenaran kader banteng asal Desa Datah, Abang, itu semakin mencuat ketika PDIP berhasil menjadi pemenang pemilu di Karangasem berlanjut pada pengukuhan dirinya sebagai Ketua DPRD Karangasem periode 2019-2024.



Elektoral Gede Dana yang moncer, sekaligus membenamkan elektoral Mas Sumatri yang kini menjadi penguasa di gumi lahar tersebut. Kendati unggul dalam mencuri perhatian publik masyarakat jagat maya, Gede Dana tidak mau buru-buru ambil langkah, apa lagi sampai mendahului keputusan induk partainya.


Baca : 


“Tahapannya masih jauh itu, saat ini kita baru pada proses penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati,” kata Gede Dana saat ditemui usai memimpin rapat pembahasan tata tertib Dewan, Senin (2/9/19) siang tadi.

Semakin familiarnya Gede Dana di masyarakat jagat maya, mengundang beberapa calon pendampingnya mulai merapat. Setidaknya ada tiga kandidat figur unggulan yang menyatakan kesiapannya untuk menjadi pendamping pria tiga orang putra itu.

Isu berkembang di masyarakat, selain Nengah Sumardi (Golkar), wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa (NasDem), juga menyatakan kesiapannya menjadi pendamping Gede Dana. Bukan hanya itu kandidat dari independen, yakni I Nengah Suadi juga disebut-sebut memiliki keinginan besar menjadi calon Wakil Bupati Karangasem berdampingan dengan Ketua DPC PDIP Karangasem tersebut.

Nengah Sumardi misalnya, pergerakannya untuk bisa menjadi pendamping Gede Dana mulai terlihat ketika isu PDIP akan membangun koalisi besar di DPRD Karangasem. Sejalan dengan itu, Plt Ketua Golkar Bali I Gede Sumarjaya Linggih, kini sedang hangat-hangatnya menggelorakan koalisi Merah-Kuning di Bali. Bukan hanya itu dilihat dari geopolitik yang ada, paket NADI (Dana-Sumardi) sangat diuntungkan dalam pertarungan nanti.

Kini, dibidiknya Sumardi menjadi wakil Ketua DPRD Karangasem, semakin memperlihatkan arah koalisi Merah-Kuning di Karangasem mendekati final. Ada kesan Golkar sengaja menugaskan Sumardi pada unsur pimpinan Dewan, untuk mendongkrak elektoral Golkar Karangasem dalam menghadapi pilkada 2020 nanti.

“Untuk Pilkada Karangasem bisa saja kita berkoalisi dengan PDIP. Tapi untuk mencapai itu mesti lakukan survei di internal dulu. Yang jelas arah kita kesana, tapi tidak tahu perjalanan selanjutnya,” ucap Demer kepada balifactualnews.com beberapa waktu lalu.

Bagaimana dengan Artha Dipa? Kemunculannya di beberapa kegiatan bersama Gede Dana mengindikasikan kalau Dewan Pertimbangan DPW Partai Nasdem Bali ini memiliki hasrat yang sama dengan Sumardi. Bukan itu saja, komunikasi yang semakin intens dibangun Artha Dipa dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali I Wayan Koster juga semakin menguatkan kalau Ketua MMDP Karangasem itu memiliki keinginan besar bisa menjadi pendamping Gede Dana.

Sumber di DPD PDIP Bali menyebutkan, bahwa mantan birokrat asal Sangkan Gunung Sidemen itu belakangan lebih sering menjalin komunikasi dengan Koster.

“Ya… beliau tidak sekadar nelpon saja, tapi juga sempat bertemu Pak Wayan Koster dalam kapasitas selaku Gubernur,” kata sumber DPD PDI Perjuangan Bali yang tidak mau ditulis namanya.

Tarung 2020, Artha Dipa memang sudah bulat menyatakan untuk berpisah dari paket MasDipa, yang mengantarkannya melenggang menjadi Wakil Bupati Karangasem sekarang. Entah apa alasannya dia tidak berkeinginan lagi untuk melanjutkan kemesraan itu bersama. Pada suatu kesempatan kepada awak media, Artha Dipa dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pilkada nanti. Secara geopolitik, Artha Dipa juga sangat diuntungkan jika bisa dipaketkan dengan Gede Dana

“Saya pastikan akan maju, tentu dengan warna yang berbeda,” jelas Artha Dipa kala itu.

Sementara itu, I Nengah Suadi SH, notaris beken asal Tulamben, Kubu, juga berancang-ancang untuk mengayuh karier politiknya melalui moncong putih. Pilkada Karangasem 2020 nanti dijadikannya tonggak awal dalam menggapai cita-citanya itu. Semangat ini muncul karena ada dukungan besar dari masyarakat terutama masyarakat di tanah kelahirannya Kubu, dan beberapa kader PDIP lainnya.

Dikonfirmasi terpisah, Nengah Suadi mengaku memang memiliki keinginan maju untuk mendampingi Gede Dana dalam pilkada nanti. Menurut Suadi, PDIP Karangasem memiliki banyak kader yang mumpuni untuk bertarung pada pilkada nanti.

“Kabarnya sih saya ada yang mengusulkan seperti itu. Saya kaget juga belakangan muncul Paket Dadi lengkap dengan foto Pak Ketua DPC Gede Dana dan saya di media sosial. Pada intinya saya sangat menghormati respon masyarakat itu. Tapi saya rasa, sebagai partai besar tentu PDIP memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan calon dalam menghadapi calon petahana nanti,” pungkas Suadi. (ger/mit/tio)

Exit mobile version