KARANGASEM, Balifactualnews.com–Di tengah hiruk pikuk manuver politik yang dimainkan kandidat bakal calon kepala daerah (Bacakaca)di Karangasem, I Nyoman Suyasa malah memilih jalan berbeda. Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem ini justru fokus turun menemui masyarakat sambil membawa bantuan.
Cara itu diambil karena Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali ini lebih mengedepankan perintah Ketua DPD Partai Gerindra Bali, I Made Muliawan Arya ( De Gadjah ) dan Ketua Umum Prabowo Subianto agar selalu hadir membantu masyarakat yang lagi susah.
“Untuk saat ini saya belum memikirkan koalisi dan dengan siapa harus berpasangan di Pilkada nanti. Fokus saya sekarang, turun sebanyak-banyaknya untuk membantu masyarakat,” kata Suyasa, Kamis (25/7/2024).
Menurut Suyasa, turun sambil memberi bantuan kepada masyarakat yang lagi susah merupakan bagian dari yadnya. Itu sebabnya dia tidak mau terlalu risau soal urusan Pilkada, karena semuanya sudah ada yang mengatur. .
“Urusan Pilkada Karangasem saya berserah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Beliau adalah sutradara dan penulis skenario terbaik dalam kehidupan ini. Apakah saya nantinya berkoalisi dengan siapa dan berpasangan dengan siapa atau tetap duduk menjadi anggota DPRD Provinsi Bali, itu tidak masalah. Tapi, yang di pikirkan sekarang bagaimana saya bisa membantu masyarakat,” ucap Suyasa sedikit deplomatis.
Kendati terkesan agak merendah, tapi sejatinya politisi asal Banjar Perasi, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem ini, sangat serius dalam menatap Pilkada Karangasem, 27 November mendatang. Semua ini tergambar dari pembentukan relawan dan survei yang akan dilaksanakan pertengahan bulan ini dengan mengambil sampling lebih dari 800 orang. Lembaga survey nya juga tidak kaleng-kaleng , sangat kredibel dan sudah terbukti pada pilpres 2019 dan 2024. Hasil survei akan dibawa langsung DPP untuk digodok dalam penentuan bakal calon kepala daerah di Karangasem
“Saya sangat serius untuk urusan survei ini, karena menyangkut elektoral. Survei dilaksanakan secara random dengan mengambil sampling lebih dari 800 orang di 78 desa/kelurahan. Banyaknya sampling yang diambil karena sangat mempengaruhi pada validitas data dengan margin error berkisar 2,5 persen,” pungkas Suyasa. (tio/bfn)