DENPASAR, Balifactualnews.com—Piala Dunia U-20, berupa kejuaraan dunia sepak bola untuk kelompok umur di bawah 20 tahun (U-20), yang dilaksanakan setiap 2 tahun oleh FIFA, tahun ini (2023) akan dilaksanakan di Indonesia, diikuti oleh 24 negara.
Bali bersama Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan terpilih untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U-20, yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei – 11 Juni 2023. Penetapan tuan rumah ditetapkan melalui Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Tahun 2021, tetapi diundur tahun 2023, karena terjadi Pandemi COVID-19.
Pemilihan tuan rumah melalui seleksi sangat ketat dengan mempertimbangkan kelayakan sarana-prasarana tempat penyelenggaraan pertandingan, namun berkat perjuangan keras dan komunikasi intensif yang dilakukan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dengan berbagai pihak, akhirnya Bali terpilih menjadi tuan rumah. Pertandingan di Bali akan menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar sebagai venue utama, dan Stadion Kompyang Sujana, Stadion I Gusti Ngurah Rai, Stadion Gelora Trisakti – Legian serta Stadion Samudera Kuta sebagai lapangan penunjang untuk latihan.
Terpilihnya Bali sebagai Lokasi Official Draw FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023, tidak terlepas dari perjuangan keras Gubernur Bali, Wayan Koster. “FIFA melakukan seleksi dan verifikasi dengan peninjauan lapangan di 3 lokasi, yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Bali. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya FIFA memilih Bali sebagai lokasi Official Draw,” ucap Gubernur Koster dalam rilis tertulisnya, Rabu (8/3/2023)
Kepastian Bali sebagai lokasi Official Draw FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023, kata Gubernur Koster dipertegas melalui surat Nomor 71/FWCU20/71/UDN/I-2023 perihal penetapan Bali sebagai Lokasi Official Draw. “Kegiatan Official Draw FIFA U-20 dilaksanakan 31 Maret 2023 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya. Kegiatan inimerupakan Pengundian Group peserta Piala Dunia U-20. yang akan terbagi menjadi 6 Group dari 24 negara,” ungkap Koster.
Menurut Gubernur, terpilihnya Bali sebagai lokasi FIFA Official Draw FIFA U-20, merupakan suatu keistimewaan luar biasa, karena baru pertama kali kegiatan Official Draw dilaksanakan di Bali/Indonesia, dimana selama ini kegiatan Official Draw selalu dilaksanakan di Negara Swiss sebagai tempat yang netral.
Atas terpilihnya Bali sebagai lokasi Offisial Draw, Gubernur Koster berkomitmen penuh untuk melakukan perbaikan Gedung Ksirarnawa dan penataan Kawasan Taman Budaya sesuai persyaratan yang ditentukan oleh FIFA. Gubernur juga memastiikan pekerjaan perbaikan Gedung Ksirarnawa dan Kawasan Taman Budaya akan selesai pada pertengah bulan MAren dengan biaya penuh dari dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.
“Saat acara Official Draw FIFA U-20, Bali kembali akan menjadi pusat perhatian dunia, tidak saja dari 24 negara yang akan hadir, tetapi juga para pecinta fanatik bola dari seluruh dunia, karena acara Official Draw akan disiarkan secara langsung oleh berbagai media internasional,” terangnya.
Gubernur Bali, Wayan Koster berharap kegiatan Official Draw FIFA U-20 31 Maret 2023 dan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tanggal 20 Mei – 11 Juni 2023, bisa berlangsung dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses seperti halnya penyelenggaraan pertemuan puncak G-20 tanggal 15-16 November 2022 yang sukses luar biasa, terbukti semakin mengharumkan nama Bali.
Gubernur Waayan Koster mengucapkan angayu bagia, atas restu Alam Bali, Ida Bhatara, Leluhur, Lelangit, dan Guru-Guru Suci, Bali terpilih menjadi tempat terlaksananya even internasional, G-20 dan U-20, dan pertemuan internasional lainnya, yang berkontribusi besar dalam percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali.
“Kami mengajak seluruh komponen masyarakat Bali mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan Official Draw FIFA U-20 dan Piala Dunia U-20 dengan menciptakan situasi yang kondusif agar even internasional yang bergengsi dan langka ini berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses serta mampu membangkitkan kembali Bali sebagai Padma Bhuwana, pusat peradaban dunia, sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” pungkas Gubernur Koster. (tio/bfn)