Gubuk Terbakar, Janda Tua Tewas Terpanggang 

Gubuk Korban yang terbakar, dan kerabat saat menjaga jenazah korban

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Seorang janda tua bernama Ni Ketut Jelantik tewas terpanggang, setelah gubuk reot miliknya di wilayah Pelatihan, Desa Adat Yeh Poh, Kecamatan Manggis, terbakar, Rabu (15/3).

Informasi yang dihimpun, menyebutkan, wanita hidup sebatang kara itu ditemukan tewas di depan dapur (gubuknya yang terbakar) oleh seorang warga bernama Ketut Alit, sekitar pukul 10.00 Wita. Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, karena peristiwa mengenaskan itu tidak dilaporkan ke pihak berwajib.

“Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan luka bakar cukup serius pada tubuhnya,” kata I Nengah Dalbo, yang masih menjadi kerabat korban.

Dikatakan, semasa hidupnya korban memang tinggal sebatang kara pasca suaminya meninggal dunia. Gubuk reot yang dibangun di tengah tegalan jauh dari pemukiman penduduk. Ini juga yang membuat korban terlambat mendapatkan pertolongan dari warga.
Dalbo menduga, api begitu cepat menyambar bangunan, karena gubuk tempat tidur korban, atap dan dindingnya terbuat dari palpalan (daun kelapa kering).

“Sekarang jenazah korban sudah dibawa ke tempat asal (rumah anaknya) di Banjar Ketket, Desa Duda Timur,Kecamatan Selat,” terang Dalbo.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Karangasem tidak mengetahui peristiwa kebakaran yang merenggut korban jiwa, karena tidak ada laporan dari warga.

“Belum ada laporan itu, tadi pagi sampai siang kami hanya melakukan evakuasi ular saja,” kata Made Agus Budiasa, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Karangasem.

Sementara itu, Perbekel Desa Duda Timur, I Gede Pawana, membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Hanya saja dia tidak mengetahui secara pasti kejadiannya.

“Ya, benar ada kejadian itu, tapi lokasinya ada di wilayah Yeh Poh, Kecamatan Manggis. Ikwal kebakaran yang terjadi saya tidak mengetahuinya secara pasti,” terang Pawana.

Dikatakan, jenazah almarhum yang sudah ber KTP Manggis, saat ini sudah disemayamkan di rumah anaknya di Banjar Ketket, Desa Duda Timur. “Tadi saya baru datang dari rumah duka, untuk persiapan pemakaman pihak keluarga masih menanyakan ke Ida Sulinggih,” terangnya. (tio/bfn)

Exit mobile version