SEMARAPURA, Balifactualnews.com – Sekretaris Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi(MGPSSR) Provinsi Bali Pandu Prapanca Lagosa melaksanakan mendem pedagingan pada salah satu pelinggih yang ada di Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana, Desa Adat Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Dawan, pada Jumat (18/4).
Pelaksanaan mendem pedagingan tersebut merupakan rangkaian Karya Agung Memungkah Ngenteg Linggih, Padudusan Agung Menawa Ratna, Tawur Labuh Gentuh, yang puncaknya akan dilaksanakan pada 28 April mendatang.
Baca Juga : Jam Pulang, Wabup Pandu Sidak RSUD Karangasem
Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Klungkung yang sekaligus didapuk sebagai Wakil Ketua I Bidang Upakara, Sulinggih, Kepemangkuan, dan Wewalen yakni I Wayan Sudiarsa mengatakan, di awal berdirinya Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana, Desa Adat Punduk Dawa, upacara yang sama telah dilaksanakan.
“Upacara ini adalah yang kedua kalinya kami laksanakan. Idealnya upacara digelar 25-30 tahun, tetapi kami mendahului setelah tujuh tahun lalu sudah pernah dilaksanakan. Tahun ini kami laksanakan kembali karena seluruh bangunan di pura sudah tuntas,” beber Sudiarsa.
Lanjutnya, upacara ini akan dipuput oleh 18 sulinggih Pasek yang terbagi menjadi empat mandala, di Penyawangan Pura Dalem Ped dipuput satu sulinggih, di Bencingah Agung dipuput lima sulinggih, di Utama Mandala dipuput tujuh sulinggih, dan di Utamaning Mandala akan dipuput oleh lima sulinggih.
Baca Juga : Giri Prasta Apresiasi Sinergi KPID Provinsi Bali dalam Upaya Mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah
Sekretaris MGPSSR Bali, Pandu Prapanca Lagosa yang akrab disapa Guru Pandu sangat mengapresiasi semangat dari Semeton Pasek di seluruh nusantara hingga bisa berdirinya pura tersebut, sambil mengenang sejarah berdirinya pura yang berlokasi di Desa Adat Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Dawan itu yang ini terlihat sangat megah.
“Untuk seluruh Semeton Pasek agar selalu memegang teguh Catur Swadarmaning Kepasekan. “Bhakti ring Ida Sanghyang Widi Wasa, eling ring Bhatara Kawitan, satya ring Bhisama, dan guyub ring pasemetonan,” terang Guru Pandu yang juga Wakil Bupati Karangasem itu. (ime/bfn)
