Utama  

Ingin Menang, Jokowi Mesti Perkuat Sektor Ekonomi

banner 120x600
Foto Instagram Jokowi

________________________________________________________________________________

JAKARTA – Debat ke-5 pemilihan presiden (pilpres) merupakan penentuan. Pasalnya ini merupakan debat pamungkas nantinya akan membahas masalah Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan, dan Investasi, serta Perdagangan dan Industri.

“Debat Terakhir sangat penting apalagi topik ekonomi keuangan dan investasi,” kata Jerry Massie, Direktur Kebijakan Publik, Pengamat Politik, Indonesian Public Institute (IPI), dalam rilisnya yang diterima balifactualnews.com, Rabu (10/4/2019)

Menurut Jerry, debat terakhir menjadi tantangan buat Jokowi, dimana ekonomi hanya tumbuh 5,02 persen Padahal pada kampanye 2014 lalu Jokowi menargetkan economic growth bisa tumbuh 7 persen tak terwujud.

Nah ini bisa pengaruh pada debat terakhir. Belum lagi current account mata uang rupiah yang terpuruk hingga Rp 15.000 pada September 2018 lalu.

“Kekuatan sebuah bangsa salah satu indikatornya economic power (kekuatan ekonomi) tetap stabil dan harga bisa terjaga,” kata Jerry.

Kalau terpilih, lanjut dia, Jokowi jangan hanya menitikberatkan sektor infrastruktur, tapi memperkuat sektor ekonomi. Bahkan trading market. Jadi menterinya harus paham terobosan ekonomi, market business plan, pangsa pasar, sampai ramalan ekonomi Indonesia kedepan.

“Jokowi harus punya target and economic plan, jangan ekonomi mentok di 5 persen. Untuk itu menteri yang kinerjanya lemah perlu diganti atau reshuffle,” katanya.

Menurut Jerry, Jokowi harus belajar terobosan Mahatir Muhammad saat membatalkan mega proyek Cina yang bernilai 20 miliar dolar AtS atau sekitar Rp 281 triliun yang diongkosi. Lantaran Mahatir mengklaim mereka hemat Rp 1096 triliun dari 3 mega proyek itu. Alasan Mahatir membatalkan investasi itu pasalnya bunganya hampir 1 juta ringgit atau sekitar Rp 3,4 triliun.
“Ambisi bangun jalan dan jembatan baik, tapi jangan melupakan sektor ekonomi,” pungkasnya (rls/tio)