Ini Pembuat PJSI Bali Bangga dan Kawatir Soal Atlet

ini-pembuat-pjsi-bali-bangga-dan-kawatir-soal-atlet
Ket Foto : Ketua I Pengprov PJSI Bali, Nengah Sudiartha. Foto : bfn/ena
banner 120x600

DENPASAR, Balifactualnews.com – Terkait prestasi dan kualitas judoka Bali pastinya tak diragukan lagi. Namun meski ada kebanggaan tersendiri juga ada kekhawatiran dirasakan Pengprov PJSI Bali terkait dengan kelolosan judoka Bali di Babak Kualifikasi (BK) PON 2023 yang menggunakan sistim pengumpulan poin di beberapa even nasional yang dihelat PB PJSI sepanjang tahun 2023 sekarang ini.

Rasa bangga dan khawatir tersebut diungkapkan Ketua I Pengprov PJSI, Bali Nengah Sudiartha. Dijelaskannya soal kebanggaan itu, tak lain terkait dengan dengan lolosnya nomor kata atau seni judo Bali yakni di kategori putri, setelah mengikuti BK PON 2023 baru-baru ini.

“Pertama kali sejak nomor Kata dipertandingkan dan PJSI Bali tidak pernah mengirim karena saat itu kami masih menyiapkan judoka dari Sekolah Dasar (SD), kini kami bangga karena dua judoka kami dan kebetulan kembar yakni Suwitri dan Sukerti akhirnya lolos PON 2024. Bangganya lagi keduanya meraih medali emas dan mengalahkan judoka PON Papua silam,” tegas Nengah Sudiartha di KONI Bali, Senin (14/8/2023).

Hanya saja untuk kata putra Bali belum bisa mengikuti jejak putri karena peringkatnya berada di peringkat 5 sedangkan yang lolos sampai peringkat 4 saja. “Nanti kami coba kirim lagi pada kejuaraan Kasad Cup mendatang. Semoga bisa lolos sehingga putra dan putri kami bisa lolos. Memang selain judoka kata putri kami memiliki peluang besar di PON 2024 untuk meraih medali juga usianya masih muda atau baru lulus SMA. Padahal kalau kata meski judoka sudah berkeluarga masih bisa turun,” tambah pria yang juga pengurus KONI Bali itu.

Sedangkan kekhawatiran yang muncul sekarang ini lanjutnya, yakni judoka putra dan putri penghuni Pelatnas Indonesia karena mereka tidak boleh turun di even nasional oleh PB PJSI atau waktunya benturan dengan even internasional seperti SEA Games, Asian Games, Pra Olimpiade atau Olimpiade. Artinya judoka pelatnas harus mengikuti even tersebut. “Jadinya kan mereka tidak memilki poin atau ranking yang harus dikumpulkannya di even nasional untuk BK PON 2023. Lha kalau tidak punya poin atau rankingnya tidak masuk persyaratan lolos PON 2024 jadinya mereka kan tidak bisa turun di PON 2024. Itulah yang kami khawatirkan,” tutup Nengah Sudiartha. (ena/bfn)