KARANGASEM, Balifactualnews.com – Proyek lanjutan pemasangan lampu hias (LPJU hias) di jantung Kota Amlapura, kembali disorot masyarakat. Pemantiknya pondasi pemasangan lampu senilai Rp 2 miliar melalui APBD Perubahan 2024, dinilai telah menyerobot bahu jalan.
Bukan itu saja, pembuatan pondasi untuk tiang lampu juga dinilai sangat tidak proporsional karena melpbangi trotoar dan dimungkinkan akan rusak kembali saat ada perbaikan.
Gede Suar, salah seorang warga yang tinggal di seputaran jalan Untung Surapati, Amlapura, mengaku sangat mengeluhkan kondisi tersebut. Dia menilai, pondasi pemasangan lampu taman itu sangat membahayakan pengendara motor karena melewati garis pembatas dan cenderung menonjol ke depan.
“Kalau begini modelnya jelas sangat tidak proporsional, lobang pondasi meleawati pembatas bahu jalan dan melubangi trotoar jalan,” kata Gede Suar, Selasa (5/11/2024).
Kepala Dinas Perhubungan Karangasem, Tjokorda Surya Dharma, menangkis tudingan itu. Dia mengatakan, pembuatan pondasi lampu hias antara trotoar dengan bahu jalan bertujuan agar agar terlihat estetik.
“Lubang pondasi lampu menyentuh jalan aspal sekitar 10 CM dari tepi trotoar bagian dalam, saya rasa itu tidak mengganggu kendaraan saat melintas,”kelitnya.
Dia mengatakan, pondasi lampu taman dibuat sekitar 30 sampai 40 cm tapi, ada juga yang 50 Cm menyesuaikan kondisi ditempat.
Sekadar diketahui, Dishub Karangasem kembali melanjutkan pemasangan lampu hias itu melalui APBD Perubahan 2024 sebesar Rp Rp 2 miliar lebih. Anggaran sebesar itu untuk pemasangan lampu bias di 70 titik, mulai dari gerbang timur kota amlapura (Kelurahan Padangkerta), sepanjang ruas jalan Untung Surapati, Timur dan Barat (simpang empat Subagan) dengan nilai per titik lampu hias sekitar Rp 34 jutaan.
“Pengadaannya tetap melalui E-Catalog, pemenangnya rekanan yang mengerjakan pemasangan lampu hias sebelumnya,” jelasnya. (ger/bfn)