KLUNGKUNG – Menjelang hajatan penting Demokrasi di Indonesia yaitu Pileg dan Pilpres yang berlangsung 17 April 2019 ini, suka atau tidak suka fakta dilapangan masyarakat kita dipedesaan sepertinya tersandera dengan barang yang malu malu kuncing terlihat yaitu Bansos. Banyak kalangan anggota incumbent Dewan yang memakai senjata pamungkasnya yaitu Bansos ini sebagai senjata pamungkas iming iming agar warga pemilih, mereka bisa kompak mencoblos caleg tersebut dihajatan Pileg ini.
Menyikapi kondisi ini seorang tokoh masyarakat Tojan,Wayan Yuda Adnyana, SE yang juga salah seorang bakal calon anyar dari partai besutan baru ini sepertinya gerah juga menyikapi kondisi yang terjadi belakangan ini. Dirinya mencibir banyaknya para calon anggota Legislatif utamanya dari kubu incumbent yang memakai senjata pamungkas mereka seperti Bansos ini untuk meraih dukungan masyarakat pemilih secara instan.
Dikawatirkan masyarakat yang cerdaspun bakal sulit bergeser pilihan mereka karena mereka sudah disodori iming iming bantuan bansos untuk kelompok mereka baik di RT, RW maupun banjar seperti di Bali termasuk di krama sekaha Pura kelompok mereka.
Kedepan dirinya meminta adanya komitmen langsung dari Pemerintah Daerah baik Gubernur maupun Bupati yang berani mengambil sikap seluruh pengelolaan bansos tersebut menjadi suatu kebijakan paket pembangunan dari kinerja eksekutif sendiri. Sehingga warga tidak lagi direcoki masalah bansos ini. Tanpa disadari warga masyarakat pemilih, mereka menjadi terpasung dengan adanya suatu kesepakatan tidak tertulis untuk menerima caleg yang membawa gerbong bansosnya menjadi senjata pamungkasnya menodong rahian suara coblosan bagi caleg borongan tersebut.
“Saya minta masalah Bansos ini sudah selayaknya jangan lagi dipakai alat untuk mengarahkan dukungan kepada caleg Incumbent ini karena iming-iming jika mereka memilihnya maka nantinya bansos yang mereka dijanjikannya akan segera dicairkan setelah usai pencoblosan dan mereka sudah terpilih lagi,” kritiknya.
Namun dirinya mengaku tidak gentar walaupun kadang kadang para caleg berlindung dibayang bayang sikap penguasa yang sepertinya merestui perilaku membawa bawa bansos untuk kepentingan hajatan pileg ini.
Saya yakin jika masyarakat pemilih cerdas dan sadar bahwa pilihan mereka tidak bisa diarahkan karena iming iming Bansos ini. Jika itu bisa dipegang teguh para pemilih dirinya yakin akan terpilih Caleg yang berkualitas dan berdedikasi untuk kesejahteraan masyarakat, ketusnya. (ana/ani)