DENPASAR, Balifactualnews.com – Perasaan bahagia dibarengi ucapan syukur disampaikan karateka kebanggaan Bali Ni Made Suci Astuti pasca pulang dari Negeri Sakura Jepang. Made Suci satu-satunya karateka asal Bali yang terpilih masuk skuad Timnas Gojukai Indonesia untuk berlaga pada Kejuaraan Dunia Karate ke-8 di Jepang 6 hingga 11 Agustus 2025 lalu.
Made Suci mengungkapkan suka dukanya berlaga di ajang bergengsi tersebut. Tantangan terberat yang harus dilaluinya yakni menjaga stamina dan kondisi fisik karena harus turun pada 3 nomor sekaligus dalam satu hari pertandingan.
“Tantangannya itu manage stamina, karena aku main tiga kelas. Jadi dari pagi sampai malam ketiga kelas itu dipertandingkan semua, jadi cukup bikin badan remuk semua, tetapi aku happy dan bersyukur banget dengan hasil akhirnya,” ujarnya saat dihubungi, Senin (18/8/2025)
Made Suci mengatakan Kejuaraan Dunia Karate di Jepang ini merupakan World Cup ketiga yang ia ikuti setelah sebelumnya turun di ajang sama 2013 di India, dan 2019 di Kanada. Persaingan tahun ini di Negeri Sakura khususnya kategori Senior lumayan ketat dengan jumlah peserta yang cukup banyak.
“Tahun ini aku main di kelas senior. Persaingannya kali ini lumayan ketat, apalagi tidak ada batasan jumlah peserta untuk Negara dalam satu kelas jadi pesertanya itu lumayan ramai”, ucapnya.
Terlepas dari ketatnya persaingan tersebut namun karateka Bali spesialisasi nomor kata ini mengaku sangat bersyukur dapat mempersembahkan tiga medali untuk Merah Putih dalam momentum perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Tiga medali tersebut yakni medali emas Kata Bunkai Senior, Perak kumite Individual -68 kg putri senior, serta perunggu kata individu senior.
Sementara untuk keseluruhan hasil Timnas Gojukai Indonesia juga melampau target. PB Gojukai sejatinya hanya menargetkan peringkat 4 hingga 5 besar saja, namun diluar dugaan Timnas gojukai Indonesia justru meraih Juara 2 Dunia dengan koleksi 25 medali emas. Kejuaraan ini diikuti 36 negara, dan Merah Putih sukses mengalahkan negara-negara langganan juara seperti Afrika Selatan, Australia, Brasil dan Kanada. (ena/bfn)
