Kasus Malaria Muncul di Klungkung

banner 120x600

________________________________________________________________________________




KLUNGKUNG
– Kasus Malaria tiba tiba muncul di Klungkung. Padahal Kabupaten ini sudah sempat dinyatakan bebas Malaria. Namun sekarang ini ditemukan penyakit yang di sebabkan oleh nyamuk tersebut. Malaria kembali ditemukan sejak Fabruari lalu.

Ada dua pasien suspek malaria mereka adalah Kadek Pait Wirawan (22) dan I Nengah Sulatra (42). Kedua pasien tersebut berasal dari Nusa Penida. Sehingga kuat kemungkinan penyakit yang biasanya banyak menyerang di Indonesia timur tersebut kembali muncul di wilayah Kepulauan ini.

Dinas Kesehatan Klungkung langsung mengambil sikap. Mereka gencar menebar benih ikan di wilayah Nusa Penida. Kadis Kesehatan Klungkung dr Adi Swapatni Rabu (24/4/2019) membenarkan kejadian tersebut.

“Kedua warga yang terjangkit asal Nusa Penida, hanya saja tinggal di Denpasar karena kuliah disana,” ujarnya.

Namun kuat kemungkinan yang bersangkutan terjangkit saat dia pulang kampung. Kadek Pait Wirawan beralamat di Dusun Pelilit, Desa Pajukutan, Nusa Penida. Tetapi, selama ini ia menetap di Jalan Batuyang, Gang Garuda III, Batubulan, Gianyar. Sejak Jumat (22/2/2019) lalu, pasien menderita demam tinggi, dan kini sudah dirawat di RSUP Sanglah dengan diangnosa positif malaria vivax. Pasien diduga terjangkit virus yang disebarkan melalui gigitan nyamuk ini, saat pulang ke kampung halamannya di Nusa Penida.

Sementara I Nengah Sulatra (42) merupakan warga yang berasal dari Banjar Bangle, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem. Sebelumnya, pria paruh baya ini sempat bekerja sebagai buruh bangunan di wilayah Nusa Penida.

Namun, sejak tanggal 10 Maret dirinya menderita panas tinggi. Bahkan, hingga tanggal 13 Maret demannya tidak kunjung membaik. Pasien sempat dikira menderita demam berdarah, tapi saat dilakukan pemeriksaan lebih mendalam pada tanggal 30 Maret dia positif dinyatakan menderita malaria.

“Kami sudah lakukan langkah-langkah pengawasan dan pemantauan langsung. Tindak lanjut pertama tentu yang sakit kita awasi pengobatanya dan lingkungan sekitar agar tidak berisiko,” ujar Kadiskes didampingi Kasi Pencegahan dan Penyakit Menular, Wayan Kariana.

Lebih lanjut diungkap, sejatinya Bali khususnya Klungkung sudah sempat menyandang status bebas malaria pada tahun 2000-an. Dengan kondisi sekarang ini, Adi Swapatni pun menegaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya antisipasi. Diantaranya, dengan menebar benih ikan di tiga lagon yang berada di wilayah Nusa Penida. Cara ini diyakini cukup efektif, mengingat ikan dapat memakan jentik-jentik nyamuk yang hidup di lagon.

“Kami sudah  200 ekor ikan di tiga lokasi. Di Lagoon Bodong, Prapat, dan Kutampi. Kita fokus di daerah sana dulu. Cara ini lumayan efektif,” imbuh dokter asal Gianyar tersebut. Dirinya pun berharap warga sekitar turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan ini,dengan tidak menangkap ikan ikan pemakan jentik nyamuk tersebut. (ana/ani)