SIDAK PORTAL-Gabungan Komisi DPRD Karangasem melakukan sidak portal galian C di wilayah Butus, Kecamatan Bebandem dan Desa Umanyar Kecamatan Abang. Sidak dilakukan atas progres positif pendapatan galian C yang mencapai 200 persen per hari.
KARANGASEM, Balifactulanews,com—Pendapatan dari sektor galian C di Karangasem mulai menunjukkan progres positif. Bahkan sejak Dana-Dipa ( I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa) ditetapkan sebagai Bupati Karangasem terpilih per 25 Januari 2021 lalu, pendapatan dari sektor mineral bukan logam dan batuan ini mencapai 200 persen per hari.
Kendati demikian, kebocoran pendapatan dari sektor galian C masih tetap tinggi, terutama adanya permainan tonase material pasir dari yang seharusnya 8 M3 (kubik) untuk satu truk pengangkut pasir, namun yang tercatat dalam faktur hanya 5 M3. Kebocoran tonase lagi 3 M3 itu terkuak saat Gabungan Komisi DPRD Karangasem melakukan sidak ke pos portal Galian C wilayah Butus, Desa Buanagiri, Bebandem dan Pos Portal Desa Umanyar, Kecamatan Abang, Selasa 2 Februari 2021.
Baca : Wow! Dana-Dipa Menang, Pendapatan Galian C Naik 200 Persen Per Hari
Sidak Dewan ke sejumlah Pos Portal itu, sebagai tindak lanjut atas progres pendapatan sektor galian C sejak beberapa pekan terakhir, setelah Bupati Karangasem terpilih I Gede Dana memberikan arahan kepada semua OPD untuk memperketat pengawasan faktur di Pos Portal dari 7 pos yang ada di kawasan tambang batuan bukan logam itu.
Sidak gabungan Komisi dikoordinir langsung Ketua Komisi II I Wayan Sunarta. Selain dihadiri Ketua Fraksi PDI Perjuangan I Kadek Wirta dan beberapa anggotanya, sidak ke pos portal juga dihadiri beberapa anggota lainnya, seperti I Nyoman Musna Antara (Golkar), I Nengah Rinten (NasDem) dan I Wayan Supartha (Demokrat).
Sunarta mengatakan, sidak selama 2 jam di Pos Portal Butus dan Umanyar, pihaknya menemukan ada 144 truk yang mengangkut material pasir. Dari jumlah itu hampir sebagian besar pengusaha memainkan tonase material pasir. Dia mencontohkan truk dengan kapasitas muat 8 M3, namun yang tercatat dalam faktur hanya hanya 5 M3 dan ini berlaku masif.
Menyikapi kondisi ini Dewan mendesak agar eksekutif benar-benar melakukan pengawasan terhadap tingkat kebocoran sektor galian C, khususnya terkait permainan tonase yang dilakukan para pengusaha tambang tersebut.
“Ini persoalan yang sangat serius dan segera akan kita lakukan rapat kerja dengan ekskutif untuk menyikapi persoalan ini. Bukan hanya itu, demi mempercepat pemulihan pembangunan di Karangasem, para pengusaha tambang juga akan kita ajak duduk bersama agar kedepan tidak lagi ada permainan tonase yang justru akan merugikan masyarakat,” pungkas Sunarta. (tio/bfn)