DENPASAR, Balifactualnews.com – Pembatasan usia maksimal Usia 19 (U19) bagi pebulutangkis yang turun di pra-PON maupun PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), kian memunculkan kontroversial. Beberapa provinsi bahkan mempertanyakan hal itu. Ya, pasalnya aturan itu setidaknya membelenggu pebulutangkis putra dan putri muda yang usia diatas 19 tahun, lantaran masa depan karirnya kian tidak jelas. Apalagi yang level nasionalnya menengah ke bawah.
Banyak pertanyaan muncul di media sosial (medsos)terkait masa depan pebulutangkis muda yang usianya lewat batas itu. Pertanyaannya diantaranya bagaimana nasib pebulutangkis yang usianya diatas U19 tahun 2023 ? Utamanya yang masuk 4 besar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) atau Seleksi Nasional (Seleknas) ?
Selain itu even apalagi yang akan diikuti sementara untuk ikut even internasional harus ada batas ranking internasional, sedangkan untuk mengikuti Sirkuit Nasional (Sirnas) yang bisa diikuti hanya level C. Lantas apakah karir pebulutangkis itu akan dibiarkan mati muda ? Itulah pertanyaan yang muncul di medsos.
Ketua Umum Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya yang merupakan salah seorang dengan getol untuk merubah aturan tersebut menjadi tidak ada batas usia untuk pra-PON 2023 dan PON 2024, membenarkan pertanyaan itu.
“Kami sudah berjuang di Mukernas PP PBSI lalu semoga dirubah. Benar kalau ada kontroversia seperti itu. Kami memiliki pemain muda di pelatnas yakni Komang Komang Ayu Cahya Dewi juga tidak akan turun kalau aturan itu jadi U19, padahal Ayu Cahya msh muda hanya sudah melewati batas usia U19,” tutur Winurjaya di Denpasar, Minggu (25/12/2022).
Dan kini pebulutangkis PON Papua yang digelar tahun 2021 lanjutnya, banyak yang banting stir akhirnya menjadi pelatih atau gantung raket. “Yang seperti ini apakah tidak diperhitungkan ? Kalau bulutangkis itu bebas usia jika ada pebulutangkis yang sudah senior banget ikut silahkan. Kan kalau olahraga itu seleksi alam dari sisi fisik. Imbasnya mereka akan pensiun sendiri jika malah dikalahkan pebulutangkis muda atau juniornya. (ena/bfn)