Komisi III Segera Turun Ke Dermaga Tanah Ampo

*Terkait Alih Fungsi Dermaga Cruise Menjadi Dermaga Bongkar Muat Barang

Komisi III DPRD Karangasem (nomor 2 dari kanan) bersama anggota  merencanakan untuk turun ke Dermaga Tanah Ampo terkait alih fungsi Dermaga Cruise menjadi Dermaga Bongkar Muat Barang

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Komisi III DPRD Karangasem tersentak dengan alih fungsi Dermaga Cruise Tanah Ampo menjadi Dermaga Embarkasi dan Debarkasi kendaraan roda empat. Tapi yang membuat Dewan Karangasem kaget, operasional Dermaga Tanah Ampo kini dikelola oleh pihak KSOP Padangbai tanpa ada pembahasan yang jelas.

Ketua  Komisi III DPRD Karangasem I Wayan Sunarta ditemui di ruang kerjanya, usai pengukuhan I Wayan Suastika sebagai  Ketua DPRD Karangasem  menggantikan I Gede Dana, Kamis 9 Februari 11 Februari 2021, mengatakan, alih fungsi Dermaga Tanah Ampo menjadi Dermaga Embarkasi dan Debarkasi sudah melenceng dari perencanaan  awal pembangunan dermaga tersebut.

Didampingi anggota Komisi III lainnya, seperti, I Komang Mustika Jaya, I Kadek Sujanayasa,  Gede Parwata dan I Nengah Rinten,  Ketua PAC PDI Perjuangan Manggis ini, mengungkapkan, Dermaga Tanah Ampo dibangun untuk kepentingan bersandarnya kapal pesiar.  Bukan itu saja, fungsi Dermaga Tanah Ampo bukan untuk bongkar muat barang, tapi untuk  lintasan   jalan kaki wisatawan yang baru turun dari Kapal Pesiar.

“Demaga Tanah Ampo masuk dalam RTRW Kawasan Wisata Padangbai. Artinya peruntukan dermaga tersebut  sudah sangat jelas untuk tujuan wisatawan dan bukan untuk  Dermaga Embarkasi dan Debarkasi,” ucap Sunarta.

Senada dengan Sunarta, Anggota Komisi III dari Fraksi Partai NasDem, I Kadek Sujanayasa juga menyayangkan alih fungsi  Dermaga Tanah Ampo menjadi dermaga bongkar muat barang, tanpa ada pembahasan  khusus baik dengan eksekutif maupun lembaga Dewan.

Dia menilai,  pemanfaantan Dermaga Tanah Ampo sebagai Dermaga Embarkasi sangat beresiko dari segi keamanannya. Pasalnya dermaga tersebut difungsikan hanya untuk para pejalan kaki dan bukan untuk lintasan kendaraan roda empat yang akan melakukan bongkar muat barang  disana.

“Dari segi keamanan jelas sangat beresiko, karena Dermaga Tanah Ampo  dibangun bukan untuk lalulintas kendaraan roda empat yang akan melakukan bongkar muat barang, tapi dermaga ini dibangun  lintasan  jalan kaki wisatawan yang baru turun dari Kapal Pesiar,” ucap politisi  yang juga seorang pengusaha jasa kontruksi itu, seraya menambahkan, bahwa fungsi dermaga hanya untuk pejalan kaki secara otomatis kontruksi tiang pancang  dermaga tidak sekokoh dengan  Dermaga Padangbai yang memang sudah dirancang sebagai dermaga bongkar muat barang.

I Komang Mustika Jaya (Fraksi Golkar) dan I Wayan Budi politisi Partai Hanura Karangasem, juga membenarkan hal itu. Menurut keduanya, alih fungsi Dermaga Tanah Ampo dari Dermaga Cruise menjadi Dermaga Embarkasi dan Debarkasi jelas akan mematikan sektor pariwisata  Karangasem.

“Situasi Covid-19 seperti sekarang ini sektor pariwisata memang masih terpuruk.  Tapi kondisi ini tidak  harus mengalih fungsikan Dermaga  Cruise Tanah Ampo  menjadi  tempat bersandarnya kapal  bongkar muat barang. Ini harus dihentikan karena  sudah melenceng dari perencanaan awal dibangunnya dermaga tersebut,” jelas  I Komang Mustika Jaya.

Menindalanjuti  kondisi tersebut, Komisi III DPRD Karangasem  berjanji segera akan turun ke Dermaga Tanah  Ampo, berkaitan klaim KSOP Padangbai Ni Luh  Putu Eka Suyasmi, yang mengaku sudah mengantongi izin operasional  dari Kementerian Perhubungan laut untuk bersandarnya kapal  barang  disana.

“Kita akan segera turun untuk mencari tahu keabsahan pihak KSOP  Padangbai untuk mengelola  Dermaga Tanah Ampo,” tegas Sunarta. (tio/bfn)