BADUNG, Balifactualnews.com – Serius menata prestasi. Itulah yang dilakukan KONI Badung kepada cabang olahraga (cabor) anggotanya, dalam menghadapi Porprov Bali 2025. Bahkan 5 cabor yang dinilai kurang prestasinya dalam berbagai kejuaraan dipanggil induk organisasi olahraga di Kabupaten Badung itu pada Selasa (8/8/2023). Pemanggilan dalam rapat tersebut langsung dipimpin Wakil Ketua I KONI Badung Wayan Tirta didampingi Wakil Sekretaris AA Gde Putra Ariawan.di Kantor KONI Badung.
Kelima cabor yang dipanggil itu, Woodball, Wushu, Tenis Meja, Renang dan Panahan. Langkah itu merupakan tahap pertama yang merupakan langkah karena ada cabor yang kurang greget dalam membina atletnya, sehingga perolehan medali turun pada Porprov Bali 2022 lalu.
Selesai rapat, Wayan Tirta mengutarakan jika wakil atau utusan maupun Ketua Umum cabor mengungkapkan hal itu karena kendala seperti perselisihan antara pelatih, sstem seleksi yang tidak baik dan sulitnya kaderisasi atlet. Termasuk kendala pelatih yang tidak mampu menerapkan ilmu pengetahuan olahraga yang canggih.
Diakui Wayan Tirta, kurang prestasi sejumlah cabor itu di Badung itu juga karena mereka tidak memiliki tatanan yang jelas dalam membina atlet, padahal wajib ada SOP (standar operasi prosedur) dalam pelatihan terhadap atlet.
“Mereka masih sering menggunakan patokan seleksi terakhir untuk memilih atlet. Siapa yang juara itu langsung ditunjuk sebagai anggota kontingen. Mestinya pelatihan dan seleksi dilakukan secara jangka panjang, tidak atas dasar satu kali seleksi,” kata Wayan Tirta sekaligus memberikan banyak kiat-kiat dalam manajemen olahraga.
Sisi lainnya lanjutnya, banyak cabor di Badung jika ada pelatih saling menyalahkan dan semua merasa benar sehingga imbasnya para atletnya akan diadu satu dengan yang lain. Bagi KONI Badung, atlet mana yang lebih baik dan siapa pelatihnya maka itulah yang akan diakui. Selain itu pengawasan pengurus kepada pelatih juga perlu diperketat. Wayan Tirta meminta agar jangan sepenuhnya semuanya diserahkan kepada pelatih, sebab masih ada juga pelatih kurang disiplin menerapkan arahan pengurus.
Pengurus yang diberikan beban untuk menangani cabor-cabor yang kurang prestasi itu akan terus memantau perkembangan cabor tersebut. Pasalnya cabor itu juga memperoleh dana pembinaan sehingga dana itu tidak salah arah. Pelatih juga harus kritis dalam sebuah pertandingan dan harus protes jika Juga ada atletnya sengaja dikalahkan. (ena/bfn)