Krisis Air Bersih Mulai Melanda Karangasem

krisis-air-bersih-mulai-melanda-karangasem
Foto: BPBD Karangasem saat salurkan bantuan air bersih ke Desa Seraya Timur

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Kemarau panjang membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Karangasem mulai dilanda krisis air bersih. Salah satunya Desa Seraya Timur. Dari 2.452 KK penduduk yang ada di Seraya Timur, sebanyak 850 KK sudah mengalami kesulitan air bersih. Krisis air bersih tidak hanya melanda warga yang ada di wilayah bagian atas, juga sudah merambah kepada warga yang ada di bawah.

Perbekel Desa Seraya Timur, Made Pertu, Senin (16/10), mengatakan, warga yang kesulitan air bersih tersebar di lima Banjar, yakni Banjar Tanah Barak, Bukit Catu, Tiinjalas, Gili Selang, serta Banjar Tukad Buah

“Kemarau panjang membuat masyarakat semakin sulit mendapatkan air bersih dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti makan dan minum. Masyarakat yang kesulitan air bersih harus jalan kaki naik turun perbukitan sepanjang 5 kilometer untuk mendapatkan 1 jerigen air,” ungkap Pertu.

Satu jerigen air bisa dipakai beberapa hari untuk makan dan minum. Sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti mandi terpaksa dikurangi. “Krisis air terpaksa warga kami mandi 1 dalam sehari. Air bekas mandi biasanya diberikan untuk minum ternak,”jelas Pertu.

Menyikapi krisis air bersih yang melanda sebagian wilayah di Karangasem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, sudah mendistribusikan air bersih ke sejumlah titik. Salah satunya di desa Seraya Timur.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, distribusi air bersih ke Desa Seraya Timur sudah dilakukan, Minggu (15/10). Volume air yang disalurkan sebanyak 5 ribu liter untuk 40 KK (100 jiwa) yang ada disana.

“Kami sudah kirim 1 tangki air isian 5000 liter ke Desa Seraya. Air bersih yang kami distribusikan disimpang di cubang (bak penampungan) umum. sehingga masyarakat lebih mudah mengambil. Bantuan air yang kami salurkan sesuai permohonan dan permintaan Perbekel Seraya Timur lantaran kesulitan air,”kata Arimbawa.

Sebelumnya, BPBD Kab. Karangasem mendistribusikan air bersih ke beberapa titik. Seperti ke Banjar Belong serta Bonyoh, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Jumat (25/8/2023). Jumlah air yang didistribusikan sebanyak 14 ribu liter. Diangkut menggunakan mobil tangki BPBD Karangasem, serta Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karangasem.

Bantuan air di Banjar Bonyoh di tampung di cubang umum yang berlokasi di SD Negeri 8 Ban. Jumlah bantuan air mencapai 10 ribu liter. Pasokan airnya bisa dimanfaatkan oleh 150 KK, hingga beberapa minggu lamanya. Sedangkan di Banjar Belong bantuan air berkapasitas 4000 liter di tampung di cubang umum untuk kebutuhan 10KK.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Karangasem telah melakukan pemetaan daerah yang berpotensi kesulitan air bersih saat musim kemarau. Dari 78 Desa / Kelurahan, sebanyak 37 Desa berpotensi kesulitan air bersih dan 10 desa diprediksi akan mengalami kekeringan ekstrem .

Daerah yang berpotensi kesulitan air bersih tersebar di beberapa Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Kubu (Desa Ban bagian atas, Tianyar bagian atas, Tianyar Barat bagian atas, Desa Batu Ringgit, Tulamben, Sukadana, dan Dukuh). Kecamatan Abang (Desa Datah dan Culik). Kecamatan Bebandem (Desa Bhuana Giri).

Menyikapi krisis air bersih yang terjadi di beberapa desa tersebut, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Sosial (Dinsos) , Palang Merah Indonesia (PMI), PDAM, Pegadaian, dan Perbankan.
“Semua instansi yang kami hubungi menyatakan siap. Kami fokuskan bantuan air bersih kami fokuskan ke desa dan cubang umum dijadikan sebagai tempat penampungan,” pungkas Arimbawa. (tio/bfn)