Lepas Masker, Dadia Mekar Sari Siap Menangkan Dana Dipa

banner 120x600

 

Cawabup nomor urut 1, I Wayan Artha Dipa bersama Ketua Tim Independen Pemenangan Dana Dipa, I Nengah Swadi saat  mesimakrama dengan Dadia Mekar Sari, Banjar Kaler, Desa Tumbu.

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Pasangan calon bupati  dan calon wakil bupati Karangasem nomor urut 1, I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa), semakin gencar mengumandangkan gerakan perubahan menuju Karangasem Era Baru. Ini juga dilakukan saat  calon wakil  bupati I Wayan Artha Dipa  melanjutkan kampanye dialogisnya bersama semeton Pasek Dadia Mekar Sari,  yang dipusatkan di rumah I Komang Mawarjana (Mang Jot) di Banjar Kaler, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Jumat (9/10/20).

Kedatangan calon wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura, serta didukung Partai Solidaritas dan PKB itu, tidak sendirian. Selain ditemani  Ketua Tim Independen Pemenangan Dana-Dipa, I Nengah Swadi, juga didampingi Ketua Relawan REKASA (Relawan Karangasem Santhi), I Wayan Pasek Yasa dan Kader PDI Perjuangan I Nyoman Winata.

Menariknya, perwakilan 6 kelompok Dadia Pasek   yang hadir dalam kampanye itu semuanya sepakat untuk mendukung dan memenangkan Dana-Dipa dalam Pilkada 9 Desember mendatang. “Hari ini saya lepas masker yang sudah kotor ini,  dan sekarangkami ganti dengan masker baru menuju Karangasem Era Baru,” ucap I Komang Mawarjana, yang langsung disambut pekikan Dana-Dipa  menang.

Sebelumnya calon Wakil Bupati Wayan Artha Dipa, mengatakan,  ada beberapa alasan kenapa dirinya harus pindah ke 1 jalur dan tidak bertahan pada jalur sebelah. Itu dilakukan karena  selama 5 tahun menjadi  wakil Bupati Karangasem,  pemikiran dan  segala  masukkan yang disampaikan terkait kemajuan pembangunan di Karangasem tidak pernah mendapat respon.

“Sebagai wakil saya hanya bisa memberikan masukkan  dan arahan yang benar, tapi tembok tebal selalu menghadang. Pastinya apa yang terjadi dalam 5 tahun kebelakang, itu merupakan kebijakan dari Bupati,” ucap Artha Dipa.

Dikatakan, tembok tebal yang menghadap pemikiran dan masukan breliannya, membuat PAD Karangasem sejak tahun 2016 turun hingga Rp 10 miliar dan penurunan PAD berlanjut pada tahun 2017 sebesar Rp 40 miliar, serta tahun ini penurunanmencapai angka Rp 80 milir.

“Penurunan PAD terbesar ada  pada sektor galian C. Ini yang membuat saya jengah dan memilih   memperbaiki pembangunan di Karangasem melalui 1 jalur,” ucap Artha Dipa yang mengaku siap menerima kritikan dan masukan  dari masyarakat jika nanti Dana-Dipa bisa memenangkan suksesi  pemimpin Karangasem ini.


Sementara itu, Ketua Tim Independen Pemenangan Dana-Dipa I Nengah Swadi,  mengajak semeton Dadia Mekar Sari untuk tidak ragu lagi  memilih Dana-Dipa dalam Pilkada nanti.   Menurutnya, dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Karangasem Era Baru,  I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa diyakini akan mampu membawa perubahan untuk Karangasem yang lebih baik.

“Membangun Karangasem dengan PAD yang sangat kecil tidak bisa sendirian, perlu  adanya kesamaan visi misi dengan pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat.  Saya yakin Dana-Dipa akan bisa melakukan itu, karena satu visi dan satu jalur dengan  pemerintah yang ada di atasnya,” pungkas Swadi. (ger/tio/son)