Utama  

Lukat Geni, “Sihir” Puluhan Pemuda Puri Satria Kawan, Klungkung

banner 120x600
Photo by: Dinor_gen

KLUNGKUNG—Bali memang kaya akan tradisi budaya. Hampir semua daerah di Bali memiliki keunikan dalam menjalankan tradisi budaya sesuai dengan adat yang dimiliki. Puri Satria Kawan, Banjar Satria, Kecamatan Kawan, Klungkung, misalnya. Malam pengurupukan menyambut tahun baru caka 1941, Rabu (6/3/2019), puluhan pemuda setempat seperti kena “sihir” mengikuti tradisi adiluhung yang masih ajeg dilaksanakan setiap tahun. Mereka manut untuk berkumpul di perempatan (catuspata) Desa Paksebali, untuk ambil bagian dalam ritual tersebut, tanpa ada rasa, juga dengki.

Sepintas, tradisi Lukat Geni yang dilaksanakan pemuda Lingkungan Puri Satria Kawan, Klungkung, mirip dengan tradisi Terteran di Desa Adat Jasri, Kelurahan Subagan, Kabupaten, Karangasem. Bahan yang digunakan juga sama yakni, prakpak ( daun kelapa kering yang di ikat lalu dibakar Red). Tapi pemaknaan dari kemiripan tradisi ini sedikit beda. Jika terteran Desa Adat Jasri, Karangsem bertujuan untuk mengusir roh jahat, namun lukat geni Puri Satria Kawan bertujuan untuk pembersihan diri dan pembersihan alam semesta.

“Tradisi Lukat Geni merupakan suatu cara pembersihan menggunakan sarana api (Brahma) untuk keseimbangan Bhuana Alit dan Bhuana Agung,” kata Pengelingsir Puri Satria Dawan AA Gde Agung Rimawan. (ria)