Utama  

Lupa Ingatan, Ketua Panwaslu Rendang Mengigau NKRI Harga Mati

banner 120x600

________________________________________________________________________________

KARANGASEM – Biasanya di akhir pemilu, menyisakan kisah caleg gagal, yang stres. Namun pemilu kali ini berbeda. Banyak penyelenggara yang tumbang, bahkan sampai stres.

Salah satunya, dialami, ketua Panwaslu Kecamatan Rendang, Karangasem Gede Artana. Usai pleno kecamatan, Artana mulai drop, dan hingga kini, (5/5/19 ), ia hanya tergolek lemas tak berdaya, di kediamannya Banjar Pempatan, Rendang Karangasem. Bahkan Ia sempat tak mengenali siapapun dan kerap mengigau “NKRI Pancasila Harga Mati,”.


Keponakan Artana, Meli Melani mengungkapkan, tak ada sakit apapun yang diderita pamannya sebelumnya. Artana mulai drop, usai sidang pleno kecamatan.

“Dapat dibawa ke klinik, dan opname 1 hari, tapi karena hasil pemeriksaannya tidak apa-apa, dipulangkan lagi,” ungkap Meli.

Hingga pagi tadi (6/5/2019), Artana masih tergolek lemas, rekan-rekannya datang untuk menjenguk, namun Artana hanya diam, nampak tak satupun orang dapat berkomunikasi dengannya.

Sementara itu, Korsek Bawaslu Karangasem, Gede Parwata mengungkapkan. Hari ini rencana, Artana akan difasilitasi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di RS Sanjiwani, Gianyar.


Ia mengungkapkan, kejadian penyelenggara pemilu, kelelahan yang berakibat fatal, bukan hanya terjadi kali ini. Bahkan sebelumnya ada salah satu anggota Bawaslu, yang mengalami patah tulang, akibat kecelakaan usai mengawal pemilu.

“Ya, saya berharap semua pihak penyelenggara, bila ada kejadian seperti ini agar melapor, sehingga kami akan laporkan ke pusat,” ungkap Parwata, seraya menambahkan pihak penyelenggara pusat, sedang merencanakan, bagi penyelenggara yang sakit saat karena bertugas, akan mendapat kompensasi biasa pengobatan. (sak/tio)