KARANGASEM, Balifactualnews.com Pasar Amlapura Timur yang berlokasi di utara Mako Polres Karangasem mulai tidak aman dari pelaku tindak kejahatan. Dibobolnya kios sembako dan peralatan upacara milik Ni Luh Karya (66) dinilai akibat Mantri Pasar sering memble dan tidak sigap dalam mengantisipasi persoalan tersebut.
Korban Ni Luh Karya melapor ke Polsek Karangasem atas aksi pembobolan kiosnya hingga memunculkan kerugian jutaan rupiah. “Sudah dua kali kios saya dibobol maling, padahal pintu kios sudah kami kunci rapat-rapat,” kata Ni Luh Karya kepada petugas.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Karangasem, IPTU Ida Bagus Putra Manuaba, membenarkan laporan tersebut. Dia mengatakan, kios korban dua kali di bobol maling dalam kurun waktu tiga hari. Kasus pertama terjadi pada Kamis (7/9/2023). Maling berhasil menggasak 31.5 kilogram kopi miliknya korban yang dijual di dalam kiosnya itu. Sedangkan kasus kedua terjadi Minggu (10/9). Dalam aksinya maling berhasil menggasak 35 kilogram kacang tanah yang dibungkus dengan kampil.
“Kasusnya sedang kami dalami, mudah-mudahan pelakunya secepatnya bisa diungkap. Sebelum melapor ke polisi, korban juga sempat menyampaikan kabar kehilangan itu kepada penjaga pasar Amlapura Timur ,” ucapnya.
Sementara itu, dari olah TKP yang sudah dilakukan, kuat dugaan pelaku berhasil menggasak barang dagangan korban, karena barang dagangannya hanya ditutup dengan terpal dan diikat dengan tali saja. “Dua kasus yang terjadi, korban menderita kerugian sekitar Rp2.6 juta,” ungkap Manuaba.
Kepala Pasar Amlapura Timur, Ida Bagus Ananta Pratama, kepada wartawan media ini, mengakui, kasus pencurian yang terjadi di Pasar Amlapura Timur bukan kali pertama. Jauh sebelum dia menjabat sebagai Mantri Pasar, kasus serupa juga sering terjadi. Menurutnya keterbatasan petugas keamanan yang dimiliki menjadi salah satu penyebab kasus pencurian itu kerap terjadi. “Pasca kejadian, kami sudah instruksikan semua petugas keamanan agar lebih intensif melakukan pengawasan,” katanya.
Mencegah kasus pencurian tidak terulang lagi, kata Gus Ananta, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, setempat untuk memasang CCTV di beberapa sudut Pasar.
“Pengawasan secara manual dengan melibatkan petugas keamanan yang sudah berjalan selama ini masih belum efektif. Mencegah kasus itu terulang lagi, kami akan melakukan pengawasan secara elektronik dengan memasang CCTV di beberapa sudut pasar,”pungkas Gus Ananta. (dev/tio/bfn)