Utama  

Manuver Kadal Repotkan Mas Sumatri

banner 120x600
POROS TENGAH-Dari kiri ke kanan I Nyoman Suyasa (Gerindra) Ni Luh Purnaminingsih (tengah) dan I Made Suastama (Perindo) bertemu di Denpasar, rancang poros tengah hadapi Pilkada Karangasem 2020 mendatang (foto ist)

KARANGASEM Balifactualnews.com , Partai Gerindra Karangasem bersama Partai Hanura dan Perindo, membuat manuver politik . Ancamannya, mereka akan  keluar dari koalisi yang sempat dibangun Mas Sumatri untuk menghadapi Pilkada Karangasem 2020  mendatang.

Ancaman yang dikeluarkan,  Ketua DPC Gerindra Karangasem I Nyoman Suyasa (Kadal),   tak main-main. Pasalnya, tiga partai peraih kursi lumayan di DPRD Karangasem ini merasa di nomor duakan. Padahal mereka sudah bersepakat membangun  koalisi dengan NasDem dan sempat dideklarasikan di objek wisata Tirta Gangga, pertengahan tahun lalu.

Manuver yang dimainkan Gerinda, Hanura dan Perindo itu, cukup membuat kerepotan Mas Sumatri. Pemicunya, Golkar yang digadang-gadang   bisa menjadi sekutu koalisi di Pilkada nanti, sampai saat ini belum ada kepastian. Hingga berita ini ditayangkan, Ketua DPD NasDem Karangasem  IGA Mas Sumatri dan konsultan politiknya I Gusti Putu Artha belum bisa di konfirmasi.  Putu Artha yang dihubungi melalui handphone selulernya tidak mau mengangkat telepon wartawan media ini.

Di pihak lain,  Sebagai petinggi Partai Gerindra  di Karangasem,  I Nyoman Suyasa tak menampik akan manuver yang dilakukannya itu. Bahkan Wakil Ketua DPRD Bali   dua periode ini mengaku, bahwa  ide untuk membangun poros tengah  merupakan gagasannya bersama Ketua DPD Partai Hanura Karangasem , Ni Luh Purnaminingsih dan dan Ketua DPD Perindo Karangasem, I Made Suastama.

“Kita  memiliki kekuatan, karena koalisi yang kita bangun akan bisa mengusung satu paket calon bupati dan wakil bupati,” terang politisi Partai Gerindra asal Perasi, Desa Pertima, Karangasem itu, Selasa (4/2/20).

Suyasa menegaskan, selain Hanura dan Perindo  yang sudah menyatakan kesepakatan, pihaknya kini tengah melakukan penjajakan  kepada Partai Demokrat dan PKS.  Penjajakan awal baru sebatas komunikasi  biasa-biasa saja.

“Dengan Demokrat dan PKS kita sudah komunikasikan akan hal ini,  mereka mengiyakan, tapi belum menyatakan sepakat,” terang Suyasa.

Senada dengan Suyasa, Ketua  DPD Partai Hanura Karangasem, Ni Luh  Purnaminingsih, menegaskan, bahwa sejak NasDem memburu Golkar untuk berkoalisi,  posisi Hanura dalam koalisi  yang dibangun sejak awal itu seperti di gantung.

“Kita kecewa dengan sikap NasDem yang memandang sebelah mata. Ini juga menjadi pemicu kita untuk membangun poros tengah untuk menyiapkan paket  kepala daerah dalam Pilkada nanti,” terang Purnami yang mengaku sudah dua kali menggelar pertemuan di Denpasar untuk memantapkan manuver yang dibangunnya itu, Rabu (5/2/20). (rin/tio/ger)