Menghabiskan Cuti Lebaran, Bupati Gede Dana Sapa Warga di Pelosok Desa

*Bermalam di Rumah Penduduk Miskin untuk Menyerap Aspirasi.


KARANGASEM, Balifactualnews.com – Menghabiskan cuti lebarannya, Bupati Karangasem I Gede Dana melakukan hal yang luar biasa. Gede Dana menggunakan kesempatan libur panjang itu untuk menyapa masyarakatnya di pelosok pedesaan, bahkan Bupati asal Desa Datah Kecamatan Abang ini tak segan menginap di rumah warga miskin, untuk langsung mengetahui keadaan warganya. Seperti apa perjalanan orang nomor satu di Karangasem ini, menyusuri kampung kampung warganya ?

Dikonfirmasi Kamis(5/4/2022) begini penuturannya. Diawali pada Minggu(1/5/2022) dari Desa Budakeling, Desa Bhuana Giri dan Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, dihadapan para perbekel, Kelian Desa Adat, Kelian Banjar Dinas, Kelian Banjar Adat, Kelian Dadia serta Tokoh Masyarakat (Tomas) lainnya, Bupati Gede Dana memaparkan sejumlah program yang telah dilaksanakan selama hampir satu tahun dua bulan menjabat.

Di tiga desa di Kecamatan Bebandem ini, Bupati Gede Dana menyampaikan, sesuai dengan janji saat kampanye dalam meningkatkan bantuan untuk desa adat, desa dinas dan banjar adat. Untuk banjar adat sendiri tahun 2022 naik menjadi Rp 25 juta. Sedangkan, Desa Adat Rp 64 Juta, dan desa Dinas sendiri dana ADD naik menjadi 11,5 Persen dari sebelumnya 10 Persen.

“Komitmen kami untuk meningkatkan bantuan kepada Desa Adat,desa dinas dan banjar adat,” ucap Bupati.

Kecamatan Kubu menjadi agenda kunjungannya. Pada Senin (2/5/2022), Bupati Gede Dana menyapa warganya diawali dari Desa Sukadana, Desa Ban, Desa Tianyar dan Desa Tianyar Barat. Dalam kunjungannya itu, Bupati Gede Dana menyampaikan, saat ini pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan pihak Balai Air untuk bisa mengalirkan air Telaga Waja.

Untuk membawa air Telaga Waja ke wilayah Kubu, kata Bupati, masih dibutuhkan pembangunan reservoar. Pihak Balai sendiri tidak memiliki lahan di wilayah Kecamatan Abang yang bisa di bangun reservoar. “Pemkab ada lahan, tapi terkendala anggaran, sedangkan kalau reservoar dibangun oleh Balai lahan tidak boleh dimiliki pihak lain, kalau balai yang membangun lahanya juga milik balai, ini yang masih harus di komunikasikan terus,” ujar Bupati.

Masih di Kecamatan Kubu, Bupati menyampaikan terkait bidang kesehatan yang juga menajdi prioritas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Pihaknya juga berencana menaikan status tipe RS Pratama menjadi RS tipe D.  Bahkan diakui Gede Dana, layanan kesehatan melalui program AJP, masyarakat Kubu paling banyak yang memafaatkannya.

“Dengan anggaran yang sudah ada, kita memanfaatkan sarana dan prasarananya untuk dipakai di program Antar Jemput Pasien dan antar jenazah, tetapi hingga saat ini masyarakat sudah banyak yang terbantu dengan adanya program ini,” paparnya kepada warga.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyinggung soal perbaikan tata kelola keuangan daerah, utamanya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor galian C. Dimana jika dibandingkan dengan tahun 2020, PAD dari sektor galian C bisa ditekan tingkat kebocoranya. “Peningkatan PAD dari galian C meningkat hampir 100 persen lebih, bahkan tahun ini kita targetkan lebih meningkat lagi,” sebutnya.

Kegiatan Bupati Menyapa ini direncanakan akan berlangsung hingga 8 Mei 2022 mendatang, dengan tetap mengundang tokoh masyarakat di kecamatan lainnya. Gede Dana mengatakan, Program Bupati Penyapa selain mengisi cuti bersama, juga dimaksudkan berdialog dengan masyarakat mengingat sejak dilantik, dirinya belum sempat ke desa-desa lantaran masa pandemi covid-19.

Selain melaksanakan program bupati menyapa dengan  menyerap aspirasi dari masyarakat, pada Selasa(3/5/2022), Bupati Gede Dana selanjutnya menginap di rumah warga kurang mampu.

Salah satu warga kurang mampu yang mendapat kesempatan dikunjungi orang nomor satu di Karangasem itu adalah,  I Wayan Pasek (70) warga kurang mampu asal Banjar Dinas Gunaksa,Desa Ababi,Kecamatan Abang.

Gede Dana sendiri datang kerumah Wayan Pasek sekitar pukul 19.00 wita, sambil menikmati hidangan gayas, bupati juga tampak berbincang dengan Wayan Pasek dan keluarga.

Akhirnya pada pukul 22.30 Wita, Bupati tidur disalah satu “ampik” yang ada di belakang rumah Wayan Pasek. Bangun sekitar pukul 05.00 wita pagi hari, bupati menuju ke dapur untuk membuta air hangat sambil membakar ubi ketela sebagai yang disantap sambil ngopi pagi.

Selanjutnya Bupoati Gede Dana menyerahkan paket sembako kepada Wayan Pasek. Diketahui, Wayan Pasek tinggal bersama istri Ni Ketut Rai dan salah seorang anaknya,Nyoman Yasa, yang tinggal dilahan milik orang lain.  Selama ini keluarga miskin itu menggantungkan hidup sebagai tukang panjat kelapa dari anaknya.

Keharuan terasa sangat Wayan pasek dan keluarga mengucapkan terimakasih kepada Bupati Gede Dana. “Suksma Pak Bupati sampun ledang rawuh ring pondok titiang,” ujar Wayan Pasek.

Menginap di rumah penduduk miskin, tidak hanya dilakukan Bupati Gede Dana tidak hanya saat itu, namun telah dilaksanakan jauh sebelum menjadi bupati. Hari ini,  kami kebetulan cuti bersama sekaligus menyerap aspirasi dan menginap di rumah Pak Pasek,” ucap Bupati Gede Dana. (I Komang Geria/BFN)

Exit mobile version