KARANGASEM, Balifactualnews.com— Negara telah meraih kemerdekaan, tetapi tidak semua rakyatnya merdeka. Ini juga diakui Komunitas Bara Duta Karangasem—sebuah komunitas kaum mileneal di Gumi Lahar yang mengedepankan literasi, menjauhkan trauma, kecemasan diskriminasi dan stigma.
Kominitas berusia dini yang baru tumbuh pada bulan Juni 2022, ini diinisiasi dua orang putri yang lahir di Kabupaten Karangasem. Keduanya merupakan sarjana psikologi. Mereka adalah Gaura Hari Prasad (24) dan I Gusti Ayu Agung Istri Risna Prajna Devi (23).
Gaura maupun Gek Is memaknai sebuah kemerdekaan untuk berkembang menjadi pribadi yang kuat, berdaya dan mendapatkan kesetaraan sebagai manusia. Kedua Srikandi muda Karangasem ini masih meragukan kemerdekaan itu dalam konteks jiwa, namun bukan kemerdekaan raga.
“Jiwa yang merdeka adalah mereka yang bahagia dan bebas dari belenggu trauma, kecemasan, diskriminasi, dan stigma. Jiwa yang merdeka mempunyai hak untuk melakukan berbagai hal secara bebas, tanpa menyampingkan norma dan aturan yang berlaku,” ucap Gaura dan Gek Is, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (16/8/2022).
Merdeka Jiwa, kata Gek Is, merupakan istilah lain dari sehat mental. Menurutnya, meraih jiwa yang merdeka harus dilakukan upaya preventif dan kuratif. Semua ini bisa dilakukan dengan mendorong peningkatan literasi kesehatan mental.
“Salah satu cara untuk bisa meraih kemerdekaan jiwa, ya meningkatkan literasi kesehatan mental dengan membentuk komunitas yang dapat memberikan edukasi secara merata,” imbuh Gaura.
Meskipun baru seumur jagung, komunitas Bara Duta Karangasem, bentukan Gaura dan Gek Is, sudah bergerak melakukan kegiatan edukasi kepada kaum milenial yang ada di wilayahnya. Selain memberikan edukasi perihal kesehatan mental melalui instagramnya dengan nama akun @baradutakarangasem, Gaura dan Gek Is juga kerap diundang menjadi pembicara dan mengadakan konseling secara gratis di forum atau instansi di Karangasem.
Keja keras dua putri piskolog dalam membangun kemerdekaan jiwa kepada anak bangsa, menorehkan hasil yang cukup moncer. Puncaknya, menyambut hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, Bara Duta Karangasem dipercaaya mengadakan konseling (konsultasi psikologi) online gratis dengan melibatkan konselor dan konseli dari berbagai daerah di Indonesia. Selain Bali, para konselor dan konseli juga ada yang berasal dari Sumatera, NTB dan Jawa.
“Konseling ini merupakan pemberian bantuan oleh konselor psikologi kepada konseli (seseorang yang membutuhkan untuk mendapatkan pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri dalam memecahkan berbagai masalah). Konseling tidak hanya untuk orang yang memiliki gangguan psikologis saja, siapa pun boleh melakukan konseling, karena konseling dapat membantu untuk membuka sudut pandang baru dan mengelola emosi dengan cara yang sehat,”papar Gaura.
Baik gek Is maupn Gaura, berharap komunitas Bara Duta Karangasem yang dibentuknya itu bisa menjadi perwakilan masyarakat Karangasem, terutama dalam membagikan perihal kesehatan mental dan memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan ruang untuk berbagi kisah mereka.
“Semoga dengan adanya komunitas ini dapat menjadi oasis bagi mereka yang ingin meraih kemerdekaan jiwa sehingga dapat tumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berdaya, setara, dan bahagia,” tutup Gek Is. (tio/bfn)