KARANGASEM,Balifactualnews.com—Pembagian sembako Semeton GMT yang rencananya akan dilaksanakan di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem , batal dilaksanakan Jumat (24/7/20) besok. Itu dikarenakan, pembagian Sembako yang diduga bermuatan politis tersebut memunculkan polemik di masyarakat.
Kepala Desa Nongan I Wayan Daging, dikonfirmasi, Kamis (23/7/20) membenarkan pembatalan itu. Dia mengatakan, pembatalan dipicu dari surat yang dia buat tertanggal 20 Juli 2020. Surat tersebut berkaitan dengan koordinasi yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Karangasem I Made Agus Kertiana dengan dirinya sebagai Perbekel Nongan, agar membagikan paket sembako dari GMT di 14 Banjar Dinas yang ada di Desa Nongan, dengan jadwal yang berbeda-beda. Sayangnya surat yang dibuat Daging itu, menyebar luas di media sosial khususnya di WAG (WhatsApp Grup) dan menjadi perdebatan hangat.
“Pak Agus Ketiana yang telpon saya terkait rencana pembagian sembako dari Semeton GMT itu. Saya tidak tahu kalau pembagian sembako ini ada muatan polistisnya, dan menjadi perdebatan di media sosial,” ucap Daging.
Menyikapi polemik itu, lanjut Daging, dia bersama BPD Desa Nongan, Rabu (22/7/20) langsung menggelar rapat. Dalam rapat diputuskan untuk membatalkan pembagian bantuan sembako tersebut dan langsung mengembalikan ke Tim GMT. “Sudah dibatalkan, bahkan bantuannya juga sudah dikembalikan kepada Tim GMT untuk membagikannya langsung kepada masyarakat,” ucap Daging.
Dikonfirmasi terpisah, Made Agus Kertiana juga membenarkan pembatalan pembagian sembako Semeton GMT tersebut di Desa Nongan. Kendati demikian pihaknya membantah, bantuan yang disalurkan oleh pihak ketiga itu ada kaitannya dengan politik.
“Bantuan ini murni misi kemanusian dan misi sosial yang dilakukan Semeton GMT. Saya mengkoordinasikan ini atas nama unsur pimpinan DPRD Karangasem. Bantuan yang akan diserahkan juga tidak ada kaitannya dengan politik, karena belum saatnya kampanye pasangan calon Pilkada Karangasem,” ucap Kertiana.
Dijelaskan, bantuan sembako yang disalurkan Semeton GMT itu bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam situasi Covid-19. “Intinya, jangan terlalu dibawa kepolitiklah. Kasihan juga Perbekelnya,” pungkas Kertiana. (tio/son/bfn)