Badung  

Nyoman Karyana Akan Perjuangkan Berdirinya RSUD di Badung Selatan

________________________________________________________________________________

BADUNG – Nyoman ‘Koprok’ Karyana adalah salah satu caleg petahana asal Kuta Selatan yang berpeluang besar kembali menduduki kursi DPRD Kabupaten Badung untuk periode tahun 2019 – 2024. Salah satu misi perjuangannya ke depan, yakni mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah Badung Selatan, khususnya Kuta Selatan.

“Ini hal penting. Kesehatan adalah kebutuhan dasar masyarakat. Jadi ini harus terwujud,” ungkapnya, Rabu (1/5/2019).



“Kalau memang tidak ada tanah negara, ya beli saja. Atau kerjasama dengan desa adat, jika memang ada desa adat yang memiliki lahan sesuai kebutuhan,” tegasnya.

Untuk menikmati layanan kesehatan di RSUD, masyarakat Kuta Selatan selama ini terpaksa harus menempuh perjalanan yang jauh. Mengingat di wilayah Kabupaten Badung hanya ada satu RSUD, yakni RSUD Mangusada yang lokasinya di Jalan Raya Kapal.

“Untuk menuju RS Kapal, masyarakat harus menempuh jarak puluhan kilometer. Dan itu tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Apalagi jalur dilalui adalah jalur pariwisata yang rentan macet,” ucapnya.

Selain RSUD di wilayah Badung Selatan, Koprok juga mengaku akan memperjuangkan mengenai pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih. Karena diketahui, hingga saat ini suplai air bersih PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung menuju wilayah Kuta Selatan terbilang belum memuaskan.

“Terus terang, airnya masih kecrat-kecrit. Bahkan terkadang keruh. Ini tentu juga harus menjadi perhatian, karena air bersih juga merupakan kebutuhan dasar masyarakat,” sebut pria yang diprediksi berhasil mendulang lebih dari 4800 suara, pada pelaksanaan pemilu serentak di bulan April lalu.



Hal lain yang juga menjadi perhatiannya, yakni soal kemacetan lalu lintas dan ruang terbuka hijau di wilayah Kuta Selatan. Kedua hal itu dirasa penting untuk diatensi, apalagi Kuta Selatan menyandang status sebagai wilayah tujuan pariwisata internasional.

“Untuk kemacetan, yang sekarang menonjol terjadi di Jalan Kurusetra hingga Dharmawangsa. Itu terjadi karena aktivitas pariwisata di wilayah Kuta Selatan terus mengalami perkembangan. Seperti oleh Desa Kutuh dengan Pantai Pandawanya, yang terbukti berhasil mendatangkan banyak wisatawan di setiap harinya,” pungkas pria yang dikenal sosial dan loyal kepada masyarakat ini.

“Penyusunan APBD itu adalah melalui persetujuan DPRD. Melalui itulah secara politik saya bersama anggota dewan lainnya, akan mengkawal seluruh kebutuhan masyarakat ini,” imbuhnya. (ida/tio)