KARANGASEM, Balifactualnews.com—Menjelang pujawali di Pura Lempuyang Madya, Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang, melakukan penutupan obyek wisata “gerbang sorga” Pura Lempuyang, selama empat hari. Penutupan dilakukan agar umat yang akan melaksanakan persembahyangan tidak terganggu.
Bendesa Adat Purwayu, I Nyoman Jati, dikonfirmasi, Senin (24/7/2023) membenarkan penutupan obyek wisata tersebut. Dikatakan, penutupan kunjungan wisatawan berlaku untuk wisatawan mancanegara dan domestik.
“Penutupan obyek wisata dimulai tanggal 2 hingga 6 mendatang. Sehari setelah penyineban tanggal 7 Agustus obyek wisata kembali kami buka lagi,” kata Nyoman Jati, seraya menambahkan, penutupan dilakukan agar pelaksanaan upacara dapat berjalan lancar.
Penutupan obyek wisata Pura Lempuyang, lanjut Nyoman Jati, juga telah disampaikan kepada wisatawan dana para guide yang mengantar tamu saat berkunjung ke Lempuyang. “Kami sudah sampaikan rencana penutupan ini. Para wisatawan dan guide yang mengantar semuanya bisa memaklumi,” jelasnya.
Sementara itu, terkait persiapan jelang pujawali di Pura Lempuyang, saat ini krama setempat sudah mulai ngayah, mulai dari ngayah merias bangunan pelinggih dan ngayah untuk persiapan membuat sesajen.
Mengantisipasi arus lalin menuju Pura Lempuyang tidak macet, kata Nyoman Jati, Desa Adat Purwayu sudah membuat rekayasa arus lalin, termasuk menyiapkan tempat parkir kendaraan pemedek. Khusus untuk kendaraan roda dua akan parkir melalui jalur utara Lebih. Sedangkan kendaraan roda empat parkir di wilayah Kemuda.
“Melayani pemedek dari bawah menuju Pura Lempuyang, kami sudah menyiapkan siapkan 15 shuttle bus. Bagi pemedek yang menggunakan jasa layanan transportasi ini akan dikenakan biaya Rp 30 ribu PP,” pungkas Nyoman Jati. (tio/bfn)