Ogoh Ogoh ‘Nyuh Brahma’ Berbahan Serba Kelapa, Karya Inovatif Sekaa Truna Werdhi Shanti Bhuana Padangbai

ogoh-ogoh-nyuh-brahma-berbahan-serba-kelapa-karya-inovatif-sekaa-truna-werdhi-shanti-bhuana-padangbai
Ogoh Ogoh ‘Nyuh Brahma’ Berbahan Serba Kelapa, Karya Inovatif Sekaa Truna Werdhi Shanti Bhuana, banjar Kaler, Desa Adat Padangbai

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Sekaa Truna Werdhi Shanti Bhuana, Banjar Kaler Desa Adat Padangbai, Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem, dari tahun ke tahun terus berinovasi dalam membuat ogoh ogoh. Tahun ini dalam rangka menyambut Nyepi tahun saka 1945, mereka membuat ogoh-ogoh yang diberi nama ‘Nyuh Brahma’ berbahan serba kelapa.

Baca Juga : Penilaian Lomba Ogoh-Ogoh Provinsi Bali, Unsur Satra Agama Bobot Paling Besar

Menurut I Wayan Gelgel Wiradiana, ketua Sekaa Truna Werdhi Shanti Bhuana mengatakan, nama ‘Nyuh Brahma diambil berdasarkan filosofi sebuah cerita dari kitab ‘Brahma Purana’.  Dikisahkan dalam Purana itu, terjadi perdebatan antara putra Dewa Indra dengan putra Dewa Siwa tentang berapa jumlah kepala Dewa Brahma yang mengakibatkan salah satu kepala Dewa Brahma terpenggal dan menyentuh bumi, sehingga potongan kepala itu berubah menjadi pohon kelapa.

ogoh-ogoh-nyuh-brahma-berbahan-serba-kelapa-karya-inovatif-sekaa-truna-werdhi-shanti-bhuana-padangbai

“Tema kelapa sengaja kami ambil untuk bahan ogoh-ogoh karena pohon kelapa merupakan pohon seribu manfaat, yang berguna untuk kehidupan kita ini. Kami disini komitmen untuk ikut mengurangi pemakaian plastic juga steropom. Ogoh-ogoh kami murni semua dari bahan alami,” ujar Gelgel kepada media ini Selasa(7/3/2023).

I Kade Budiartika selaku penasehat Sekaa Truna Werdhi Shanti Bhuana  menambahkan, ogoh-ogoh Nyuh Brahma sebagian besar menggunakan bahan-bahan dari kelapa. Seperti batok kelapa, serabut kelapa, hingga tapis. Kata dia, rangka ogoh-ogoh dirangkai dengan penyalih, kemudian di tempeli kau kau (batok kelapa), selanjutnya dibuat serbuk dari serabut kelapa yang ditempel kembali diatas batok kelapa.

Baca Juga : Sebarluaskan Literasi Digital, Diskominfos Provinsi Bali Gelar Lomba Video Pendek

“Tantangannya adalah saat membentuk anatomi tubuh ogoh-ogoh itu sendiri, agar detailnya dapat dan jadi kelihatan hidup. Namun karena kerja keras dan semangat seluruh komponen yang terlibat dalam pembuatan ogoh-ogoh ‘Nyuh Brahma’ ini, astungkara bisa kami kerjakan, dan siap untuk memeriahkan di hari pengerupukan Nyepi,” terang Budiartika.

Bahkan lanjut Budiartika, bahan ogoh ogoh yang dibuat oleh Sekaa Truna Werdhi Shanti Bhuana, ini tidak hanya memakai yang tumbuh dari pohon kelapa, seperti buah kelapa hingga tapisnya, namun juga mempergunakan minyak kelapa dalam proses pengecatan tubuh ogoh-ogoh.

“Jadi kita benar-benar memaknai filosofi akan seribu manfaat pohon kepala, dan arti yang terkandung dalam cerita pada Brahma Purana. pengerjaan saat ini sudah 95 persen, kita akan kebut agar selesai tepat waktu,” pungkasnya. (ger/bfn)