Pasca Gempa Karangasem, Ratusan KK Warga Jatituhu Tidur Diluar Rumah

Seorang warga Banjar Dinas Jatituhi  terlihat tidur  di luar rumah (emperan garase mobil) beratapkan terpal.

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Banjar Dinas Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, menjadi dampak  bencana  gempa bumi terparah di Karangasem.  Goncangan gempa berkekuatan 4,8 magnitudo, Sabtu 16 Oktober 2021 dini hari membuat 102 KK rumah warga  mengalami rusak parah.

Dampak dari kerusakan itu, membuat 102 KK  penduduk dusun Jatituhu, kini memilih tidur di luar rumah. Mereka masih trauma  gempa akan mengguncang. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan warga  membangun tenda swadya hanya beratapkan terpal.

“Ada juga  warga yang tidur di atas bak mobil dan emperan dapur  berbahan gedeg,” kata Sekretaris Forum Pengurangan Resiko Bencana  (FBRB) Karangasem, I Wayan Suara Arsana.

Pria yang juga sebagai Perbekel Amerta Bhuana,  Kecamatan Selat, Karangasem, turun melakukan peninjauan ke dusun yang berjarak 7 km dari Desa Ban, bersama Perbekel Ban  I Wayan Tamu Sugiantara, sekitar pukul 20.00 Wita. Peninjauan dilakukan, selain mendata dampak gempa yang ada. Mereka juga memberikan semangat kepada ratusan penduduk  Jatituhu, agar tetap tegar  dan selalu siap siaga dalam menghadapi bencana.

Dipihak lain, Perbekel Desa Ban, I Wayan Tamu Sugiantara, mengatakan dari pemutahiran data dampak gempak yang dilakukan, Banjar Jatituhu yang mengalami kerusakan cukup parah.  “BPBD sudah menyalurkan bantuan 100 terpal , tapi saat ini bantuan itu baru di salurkan untuk 40 warga di Dusun Daya.  Bantuan yang di Jatituhu akan kita distribusikan bersama  Pak Kalak BPBD besok pagi,” terang Tamu Sugiantara.

Sementara itu, tiga warga Jatituhu, yakni I Nyoman Semera, I Nengah Astawa dan Mangku Nadi,   memilih  tidur di luar rumah, karena  masih trauma  dan takut dengan adanya gempa susulan. Gempa tadi pagi,  kata Semara, membuat ratusan warga disana masih trauma.

“Kami tidur di luar rumah, karena rumah dalam kondisi retak. Ini tak lain untuk antisipasi keamanan saja. Tenda darurat yang kami buat bersifat sementara. Kata Pak Perbekel bantuan  terpal untuk pembuatan tenda darurat  dari BPBD akan disalurkan besok,” pungkas Semera. (tio/bfn)

Exit mobile version