Perampok Gasak Emas di Yehembang, Korban Dipukul, Anak Bayi Dibekap Bantal

banner 120x600
Petugas identifikasi melakukan olah TKP di rumah korban perampokan di Desa Yehembang

________________________________________________________________________________

JEMBRANA—Perampokan sadis terjadi di Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali. Kendati tidak sampai memunculkan korban jiwa, aksi perampokan yang meinimpa rumah Gusti Ngurah Ketut Arga Wijaya (21), perampok berhasil membawa kabur perhiasan emas sempat membekap anak bayi korban dengan bantal, berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan emas milik korban dengan total kerugian sekitar Rp 11. 600.000.

Kasat Reskrim Polres Jembrana Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita seizin Kapolres, dikonfirmasi, Minggu (14/4/2019) siang membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan aksi perampokan terjadi saat korban memandikan anak bayinya, Sabtu (13/4/2019), sore lalu.

“Pelaku perampokan masih kita lidik. Beberapa saksi juga sudah kita minta keterangannya berkaitan kasus ini,” terang Kasat Reskrim.

Informasi yang dihimpun dilapangan menyebutkan, saat beraksi perampok menggunakan jaket hitam, celana jean warna hitam, bersepatu, dan memakai masker warna hitam. Sebelum kejadian korban Desak Putu Weniya Adnya Dewata (21) sedang berada di dalam kamar bersama anak bayinya yang baru berusia yang berusia 3 bulan. Sementara suaminya Gusti Ngurah Ketut Arga Wijaya pergi ke Pekutatan untuk membeli katik sate (bambu tusuk sate Red) untuk persiapan tiga bulan anaknya.

Petaka menimpa, saat korban hendak memandikan anak bayinya, tiba-tiba datang seorang laki- laki menggunakan jaket hitam, menggunakan celana jean warna hitam, menggunakan sepatu, memakai masker warna hitam dan langsung masuk ke dalam kamar korban. Laki-laki tak diundang itu langsung masuk kamar korban.

Korban kaget, berusaha untuk melawan malah dia yang kena gampar dengan gelas oleh pelaku yang kebetulan berada di kamar korban.

“Ini pak kepala dan kening saya masih benjol,” terang Desak Putu Weniya kepada petugas saat melakukan olah TKP terhadap kejadian itu.

Ancaman pelaku mebuat korban semakin keder, terlebih sebelum mengobrak-abrik lemari tempat penyimanan perhiasan emasnya, pelaku sempat membekap mulut bayi korban dengan bantal. Bukan itu saja, pelaku juga sempat menggores tangan korban dengan gergaji.

“Saya takut..  syukur anak saya selamat,”  ucapnya.

Ketakutan akan ancaman pelaku, korban membiarkan saya membukar lemari kamarnya yang di dalamnya berisi baju dan beberapa perhiasan emas.

“Dia berhasil mengambil mengambil dompet saya yang berwarna warna merah. Di dalam dompet itu berisikan 2 buah kalung emas masing- masing berat lima gram, Empat buah cincin emas permata putih dan ungu dengan total berat kurang lebih 4 gram,”  ungkap korban.

Kepada petugas, korban menuturkan, sejak tiga hari sebelum kejadian, dia sempat melihat ada orang laki-laki 3 kali di depan rumahnya. Saat itu korban dempat bertegur sapa dan lelaki  berpura-pura menanyakan bengkel kepada korban. Tapi apakah lelaki itu sebagai pelakunya? Korban juga mengaku tidak tahu.

“Yang jelas saya melihat lelaki itu sudah tiga kali di depan rumah bersama seorang temannya, menggunakan sepeda motor zusuki Shogun warna biru, tapi saya tidak tahu apakah dia pelakunya,” jelas korban, seraya menambahkan pelaku kabur ke arah timur jalan raya Denpasar – Gilimanuk.  (dod/tio)