KARANGASEM, Balifactualnews.com—Polisi mulai menemukan motif terhadap kasus perusakan counter HP Gria Mandiri Cell milik Haerujen di Jalan Sudirman Nomor 100, Amlapura, Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kabupaten Karangasem.
Pemeriksaan intensif terhadap pelaku Martawan alias Jembung, warga asal Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, petugas seidikit menguak, bahwa perusakan yang dilakukan pada Kamis (22/9/2022) malam itu, ada motif dendam, karena saudara Jembung bernama I Nengah Sedana Yoga alias Botak ditahan pihak kepolisian Polres Karangasem akibat laporan penggelapan mobil rental yang dilakukan Haerujen sepekan lalu.
Baca Juga: Adik Ditahan, Jembung Ngamuk di Couter HP Gria Mandiri Cell
Kasat Reskrim Polres Karangasem AKP Aris Styanto seijin Kapolres AKPB Ricko AA Taruna, dikonfirmasi Jumat (23/9/2022), mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih memeriksa Jembung dan beberapa saksi lainnya. Kendati motifnya sudah benderang karena dendam, namun Aris Setyanto masih mencari motif lain terhadap kasus perusakan oleh pria yang sering mengaku-ngaku dirinya sebagai wartawan tersebut.
“Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif kepada pelaku, termasuk juga memeriksa saksi-saksi yang berada berada di lokasi kejadian,” terang Aris Setiyanto.
Jembung sendiri diamankan Tim Buser Polres Karangasem Kamis (22/9/22) sekitar pukul 22.30 Wita—dua jam setelah adik Hairujen bernama Husman melaporkan kasus itu ke Polres Karangasem. Tiba di Polres Karangasem, pria bertato pada lengan dan dadanya langsung diperiksa.
Pemeriksaan tidak sebatas seputar kasus perusakan yang dilakukan Jembung pada counter HP GMC, penyidik juga memeriksa urine yang bersangkutan. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah Jembung sempat mengkonsumsi narkoba sebelum melakukan aksi perusakan tersebut.
Dihadapan petugas, Jembung mengaku menyesal dan minta pengampunan atas perbuatan yang dilakukan itu. “Saat itu saya lagi oleng terlalu kebanyakan minum alcohol, tak tahu kalau begini jadinya,” ucap Jembung kepada petugas.
Sementara itu, pemeriksaan lanjutan, siang tadi, Topan— teman pelaku juga ikut diperiksa tehadap kasus itu. Hanya saja pria tinggi kekar ini diperiksa hanya sebagai saksi. Kepada balifactualnews.com, Topan mengaku tak menyangka temannya akan berbuat onar seperti itu.
“Awalnya saya diajak kesana untuk menyelesaikan persoalan yang menimpa Botak (saudara Jembung Red) dengan Pak Haerujen secara kekeluargaan terkait kasus penggelapan mobil rentalannya. Malam itu saya ada di parkiran, tiba-tiba Jembung mengamuk. Melihat hal itu saya langsung ambil dia dan membawanya pergi dari tempat itu,” tandas Topan. (tio/bfn)